Malam hari keadaan markas Alaskar seperti terkena badai. Banyak barang berserakan dimana-mana. Baru beberapa menit yang lalu Tiger datang memporak-porandakan semua yang ada di markas. Kebetulan sekali hanya ada sekitar 10 anggota di markas alhasil mereka kalah melawan Tiger yang berjumlah hampir 80 orang.
Aura menegangkan menyelimuti ruangan itu berasal dari ke enam inti Alaskar. Mereka semua masih menunggu kedatangan sang ketua. Suasana benar-benar hening hanya suara jangkrik menghiasinya.
"Kenapa bisa?" tanya Fino datang dengan raut wajah jauh dari kata mengenakan
Semua orang diam enggan menjawab pertanyaan dari sang ketua. Gimana mau jawab lihat mukanya aja udah merasa terintimidasi.
"Punya mulut kan?" tanya Fino sekali lagi menatap satu per satu anggotanya yang tengah menunduk ketakutan
"Dave!!" panggil Fino meminta penjelasan
Sementara yang di panggil menghela nafas berat. Padahal dia tidak tahu apa-apa.
"Gue gak tahu Fin. Tiba disini keadaan markas udah kayak kapal pecah" jelas Dave
Bugh
Fino memukul tembok melampiaskan emosinya. Dirinya habis pulang dari kantor papahnya dan tiba-tiba menerima kabar tentang markas Alaskar membuat kepalanya hampir pecah.
Semua orang bergidik ngeri melihat emosi sang ketua benar-benar meledak. Jika begini tidak ada yang bisa menahan emosinya kecuali pawangnya.
"Kita balas mereka!!!" sarkas Fino penuh penekanan
Anggota Alaskar mengangguk patuh tanpa penolakan. Kecuali satu orang yang berusaha menutupi ketakutannya. Namun Fino melihatnya sembari tersenyum miring.
"Gak sekarang" celetuk Dave mengalihkan tatapan semua orang
"Untuk saat ini kita fokus mengatasi masalah markas dan soal pembalasan Tiger itu pasti! Kita bikin rencana matang-matang kalo bisa sekalian bubarin Tiger" lanjut Dave menatap ke enam inti Alaskar
Semua tampak berpikir keras dengan rencana Dave. Kompak semua menganggukan kepala menyetujui saran Dave.
"Setuju sekalian usul dari gue perketat pengamanan cewek kalian sebelum Tiger berulah lagi" sahut Marcel justru menyadarkan lamunan sang ketua
Yang punya pacar jelas mengangguk tapi yang jomblo cuma bisa diam dengan perasaan campur aduk.
Fino beranjak menjauhi anggotanya berniat menelfon gadisnya. Ia membutuhkan Freya untuk meredakan emosinya.
"Halo kak"
"Aku ganggu gak?" tanya Fino lirih membuat Freya dari seberang sana khawatir mendengarnya
"Are you okay?"
"I need your hug,babe"
"Aku lagi di rumah"
"Aku ke sana sekarang!" Fino mematikan sambungan segera keluar dari basecamp tanpa sepatah kata pun.
"WOYY FIN MAU KEMANA LO?" teriak Marcel namun tak di hiraukan oleh Fino.
~~~
Freya bertanya-tanya dalam hati tentang keadaan Fino setelah laki-laki itu menelponnya. Mengabaikan ocehan Naya yang curhat tentang hubungannya dengan Kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
FINO |Sudah Terbit|
Teen FictionPART TIDAK LENGKAP. Fino Axelian Fernando Cowok dengan wajah tampan bak dewa Yunani memiliki tubuh tegap,rahang tegas,hidung mancung seperti porosotan jangan lupakan mata tajam nya yang membuat siapa saja takut melihatnya. Cowok dingin tak tersentuh...