Fino-38

34.5K 2.6K 404
                                    

Sesuai janji weekend ini Fino menuruti keinginan Faro untuk jalan-jalan. Bersama Freya dan Fiola ke empatnya tengah berada di taman kota.

Bocah cilik itu sengaja mengajak Fiola agar ada teman mengobrol. Sedangkan Safa tidak bisa ikut di karenakan pekerjaannya yang menuntut untuk tetap di cafe.

"Anak kamu tuh" Fino mengangkat dagu menunjukkan kelakuan Faro pada Freya di balas kekehan kecil oleh gadis itu.

Freya sendiri juga dibuat gemas sama tingkah Faro semenjak beberapa menit yang lalu. Coba lihatlah putranya itu dengan santainya menggenggam tangan mungil Fiola seakan-akan pamer kalo Fiola adalah miliknya.

"Masih kecil udah bucin ya dad" kekeh Freya

"Iya mom" balas Fino

Keduanya lantas terkekeh bersama mendengar panggilan masing-masing. Posisinya tangan Fino melingkar di pinggang Freya dan tangan gadis itu juga melingkar di pinggang Fino.

Fino dan Freya mengikuti dari belakang kemana pun Faro dan Fiola pergi. Jika dilihat keduanya sudah seperti bodyguard buat cucu kesayangan Oma Nadya itu.

"Ana capek gak?" tanya Faro menghentikan langkahnya memandang wajah Fiola dibalas anggukan kepala oleh bocah cantik itu.

Faro memutar tubuhnya ke belakang, "mommy!,Alen minta minum"

Freya menyerahkan botol minum pada Faro. Lalu bocah itu menyodorkannya pada Fiola. Faro tersenyum sembari mengelus rambut Fiola yang sedang minum.

Fino dan Freya geleng-geleng kepala melihat tingkah Faro. Entah siapa yang mengajari Faro hingga bersikap manis pada perempuan.
       
"Masih mau jalan-jalan atau udahan?" tanya Freya putranya

"Ana maunya gimana?" tanya Faro pada Fiola tanpa membalas pertanyaan Freya membuat gadis mendengus karena di abaikan

Fino terkekeh kecil melihatnya mencium pucuk kepala Freya, "biarin aja"

Freya membalasnya dengan gumaman tidak jelas. Mungkin masih kesal atas sikap Faro padanya.

"Kita udahan aja mom!Alen capek" ujar Faro tanpa menatap ke arah Freya sedikit pun sibuk memperhatikan wajah Fiola

"Terserah" jawab Freya acuh

Fino menghela nafas panjang saat kata laknat itu keluar dari bibir Freya. Artinya Freya dalam mode ngambek. Jadi susah sekali untuk mengembalikan moodnya.

"Mau apa,hm? martabak?siomay?seblak? coklat?es krim? atau apa?" tanya Fino lembut dengan menyebutkan beberapa makanan favorit gadisnya agar mood Freya kembali baik.

Seulas senyum manis tertib di bibir Freya mendengar beberapa nama makanan kesukaannya "aku mau semuanya"

"Iya nanti kita beli" Fino tersentak saat Freya memeluknya begitu erat. Di tambah senyuman kebahagiaan Freya membuatnya ikut bahagia.

Segitu cepatnya perubahan mood gadisnya hanya karena makanan. Tapi gapapa asal Freya bahagia dirinya juga bahagia.

"Pelukan terosss" sindir Faro memutar bola matanya malas sembari menggenggam tangan Fiola

Fino mendengus kala Freya melepaskan pelukannya akibat sindiran Faro. Harusnya ia tidak lupa bahwa masih ada Faro di sekitarnya jadi gagal kan acara pelukannya.

"Anak kecil gak boleh iri wlee" ejek Freya menjulurkan lidahnya

"Bukan iri mom cuma inget umur aja" balasan dari Faro membuat Freya mendelik tak terima. Sementara Fino dan Fiola sudah tertawa tanpa dosa.

FINO |Sudah Terbit|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang