Fino-34

33.6K 2.6K 366
                                    

Freya menghela nafas sebentar melangkahkan kakinya menuju ruang guru dimana tempat putranya di panggil. Freya sendirian menemui guru putranya karena ia berangkat sendiri menggunakan taksi. Padahal tadi Fino sudah berulang kali memanggilnya tapi tak di hiraukan olehnya.

Tok tok

Freya mengetuk pintu agak keras karena di dalam terdengar seperti terjadi keributan.

"Masuk" ucap seseorang dari dalam

Freya memutar handle pintu masuk ke dalam ruangan. Di sana sudah terdapat Faro, seorang wanita menggunakan seragam guru,satu bocah laki-laki dan satu bocah perempuan seumuran putranya dan orang tuanya mungkin entah Freya juga tidak tahu.

"Permisi saya orang tua dari Alen" ujar Freya ramah

Siska,wali kelas Fanya mempersilahkan Freya untuk duduk di samping Faro setelah mengamati penampilan Freya.

"Oh ini ibunya Faro pantes anaknya nakal orang ibunya kayak gini" ujar wanita paruh baya itu

Freya mengernyitkan alis nya bingung apa tadi,ibunya kayak gini. Emang kayak gini gimana maksudnya.

"Tolong bu jangan emosi kita bicara baik-baik dulu" ujar Siska melirik Freya

"Gak bisa saya gak terima anak saya di dorong sama Faro sampai luka enak saja bicara baik-baik" ujar wanita paruh baya itu

Ok sekarang Freya tahu siapa ibu-ibu yang nyinyir di depannya. Ternyata ibu dari orang yang putranya dorong. Faro menunduk takut bukan takut karena di marahi mama Kenzo tapi takut mommy-nya yang marah.

Freya menoleh ke arah Faro yang sedang menunduk lalu menghembuskan nafas berat. Entah apa yang di lakuin sama putranya hingga temannya terluka.

"Saya minta maaf atas kelakuan Alen" ujar Freya lembut

Wanita paruh baya itu yang tak lain adalah Ranty,mamanya Kenzo menggelengkan kepalanya tanda tidak setuju "saya gak butuh maaf anda yang saya mau masalah ini di bawa ke jalur hukum dan putra anda harus ganti rugi atas luka anak saya"

Fiola geleng-geleng kepala tak terima mendengar hal itu, "tapi Kenzo duluan yang cari masalah sama Faro"

"Heh anak kecil tahu apa kamu!!" sentak Ranty

Fiola menundukkan kepalanya mendengar sentakan itu bahkan matanya sudah berkaca-kaca menahan air matanya.

Freya mengepalkan tangannya melihat sikap mamanya Kenzo terhadap anak kecil. Andai bukan orang tua sudah ia pukul dari tadi.

"Gak usah bentak-bentak Ana!!Alen gak suka" sarkas Faro menatap Ranty

"Tuh liat anak anda berani berbicara seperti itu sama orang tua pasti karena didikan anda yang gak bener" tuduh Ranty

"Kita bicara baik-baik bu" tutur Siska melerai

"Anda ka-"

Tok tok

Perkataan Freya terpotong karena suara ketukan pintu. Siska segera menyuruhnya untuk masuk. Pintu terbuka menampilkan sosok gadis dengan pakaian pelayan.

FINO |Sudah Terbit|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang