Fino-32

38.1K 2.6K 216
                                    

Fino menghempaskan tubuh Freya di atas sofa rooftrop sedikit keras. Matanya menatap tajam manik coklat terang milik Freya membuat gadis itu sedikit takut. Inget loh sedikit!.

"Biasa aja liatin nya" kata Freya menyengir

"Tahu kesalahan kamu apa?" tanya Fino dingin dengan matanya masih menatap tajam gadisnya

Freya yang di tatap menggaruk-garuk tengkuknya tidak gatal. Bingung harus menjawab apa pertanyaan Fino. Lagian ini juga salahnya kenapa memancing amarah sang ketua. Gini kan jadinya.Di interogasi bak tawanan.

"Jawab sayang" desis Fino

Freya hanya cengengesan gak jelas, "hehe peace damai"

Fino mendengus melihatnya, "answer now dear"

"Jawab apa sayang" balas Freya menaik-turunkan alisnya menggoda

Sekali lagi Fino mendengus atas sikap Freya sekarang ini. Pandai sekali gadis itu membuat ia tidak tega memarahinya.

"Inget babe, milikku ya milikku.Aku gak suka berbagi apalagi terbagi" sarkas Fino

Freya mengangguk paham, "iya tahu terus masalahnya?"

Fino memukul tembok tepat di belakang sofa yang di duduki Freya bahkan tuh tembok sampai retak saking kerasnya Fino memukul. Sementara Freya mematung atas tindakan Fino.

"Aku lagi gak bercanda" desis Fino

Freya menetralkan tubuhnya kembali berusaha bersikap tenang menghadapi kemarahan kekasihnya. Jika ego di lawan dengan ego maka yang menang adalah keegoisan dan Freya tidak mau itu.

"Fine aku minta maaf" kata Freya lembut

Fino melengos ke arah pembatas rooftrop mengamati pemandangan di depannya. Kesal dengan sikap Freya yang begitu mudah meminta maaf serta membiarkan laki-laki lain menyentuhnya. Padahal sudah ia peringatkan sejak awal. Namun dasarnya Freya keras kepala jadi begini hasilnya.

Freya menghela nafas panjang bangkit dari duduknya lalu memeluk punggung Fino dari belakang. Hanya dengan itu Fino menjadi lebih tenang.

"I'm really sorry about earlier" ujar Freya lembut

Fino membalikkan tubuhnya langsung memeluk erat pinggang Freya membenamkan wajahnya di ceruk leher gadisnya.

Freya mengulum senyum membalas pelukan Fino dengan mengelus pelan punggung kekasihnya. Sudah ia duga hanya cara ini yang bisa meredakan emosi Fino.

"Aku gak suka dia nyentuh kamu" gumam Fino di lekukan leher gadisnya

Freya mengangguk paham mengelus rambut Fino. Tahu sama sifat Fino yang satu ini. Possesive sama apa yang jadi miliknya. Beruntung Fino tidak menghajar Angga. Jadi tidak memperpanjang masalah.

Padahal jika Fino mau dia bisa saja menghajar Angga saat itu tapi ia tidak mau Freya marah lagi padanya di saat hubungannya baru saja membaik.

Keduanya masih menikmati pelukannya hingga beberapa menit sampai Freya melepasnya.

Cup

Fino mengecup sekilas kening Freya lalu membelai lembut pipi gadis itu. Mengamati wajah cantik Freya yang selalu membuat laki-laki manapun selalu mengejarnya. Setelah ini Fino bakal extra dalam menjaga Freya agar tidak di rebut oleh laki-laki manapun termasuk si Angga Angga itu.

"Kok liatin aku gitu banget?!" heran Freya

Fino menggeleng cepat, "kamu cantik pantes banyak yang suka"

Freya terkekeh mendengarnya, "masak sih perasaan aku gak ada cantik-cantiknya sama sekali"

Ini yang bikin laki-laki di luaran sana menyukai Freya. Bukan hanya Freya cantik tapi sifat yang di miliki gadis itu menjadi bonusnya. Dan Fino tidak suka akan hal itu.

FINO |Sudah Terbit|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang