Fino-46

30K 2.5K 472
                                    

Seorang laki-laki tengah tertidur pulas dengan bertelanjang dada. Mengabaikan sinar matahari yang sudah menerobos masuk ke dalam kamarnya. Ia lebih memilih bergelut di dunia mimpi.

Sementara ada sosok gadis yang tengah mengamati aktivitas tidurnya dengan geleng-geleng kepala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sementara ada sosok gadis yang tengah mengamati aktivitas tidurnya dengan geleng-geleng kepala. Sudah hampir lima menit berlalu gadis itu mengamati aktivitas tidur sosok laki-laki tersebut. Apa orang-orang juga memilih rebahan di tanggal merah seperti kekasihnya?

"Punya pacar kok kebo banget" cibir gadis itu pelan mendekati sosok laki-laki tersebut

Dahinya berkerut melihat tubuh bagian atas kekasihnya tanpa sehelai benangpun. Emang enggak dingin gitu tidur tanpa menggunakan baju pikir gadis itu.

"Bangun kak udah siang jangan tidur mulu" gadis itu mengelus surai rambut kekasihnya. Laki-laki tersebut terusik membalikkan badannya menjadi telentang "ngantuk babe"

"Makanya mandi biar nggak ngantuk" gerutu gadis itu menepuk pelan rahang kekasihnya

Karena tidak ada pergerakan gadis itu berdecak kesal menarik paksa selimut yang menutupi tubuh kekasihnya. Membuangnya ke sembarang arah.

"Bangun Fino Axelian Fernando" ujar gadis itu penuh penekanan yang tak lain adalah Freya.

"Five minutes babe" gumam Fino menunjukkan kelima jarinya dengan mata terpejam

Freya geram menarik tangan kekasihnya agar bangun. Bukannya terbangun malah tubuhnya yang di tarik oleh Fino hingga jatuh di samping laki-laki itu.

"Kak Axell" Fino menghiraukannya memilih memeluk tubuh Freya sembari menenggelamkan wajahnya di ceruk leher gadisnya. Menggesek-gesekkan hidungnya di sana membuat Freya kegelian.

Jantung harap tenang batin Freya berteriak

Gadis itu menggelengkan kepalanya. Otaknya menyuruh menghentikan tindakan Fino sebelum Faro atau orang lain melihatnya. Bisa bahaya kalo ada orang yang liat. Di tambah lagi kalo ada setan lewat auto___sudahlah lupakan.

"Lepasin kak gak enak di liatin orang nanti" Freya berdecak kesal saat Fino mengeratkan pelukannya. Fino lebih memilih menikmati suasana yang ada.

Tanpa sepengetahuan keduanya Faro menatap mereka dengan tatapan cengo. Sontak bocah itu membalikkan badannya sembari mengelus dada beristighfar dalam hati.

"Alen gak sengaja liat ya Allah" gumam Faro pelan sambil mendongak ke atas "yang di bilang uncle Farel benar"

"Berarti Alen datang di waktu yang salah..." sambung Faro memiringkan kepalanya mengintip kedua orang tuanya. Sedetik kemudian berlari keluar tak lupa menutup pintu kamar daddy-nya. Entah apa yang dipikirkan bocah itu. Tapi yang pasti Farel adalah tersangka utamanya.

Freya mendengar suara pintu tertutup gelagapan mengapit hidung Fino hingga pelukannya terlepas. Gadis itu tak menyia-nyiakan kesempatan langsung bangkit dari tempat tidur.

FINO |Sudah Terbit|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang