Fino-27

40.4K 2.8K 154
                                    

Fino berjalan tergesa-gesa menuju kelas Freya ingin meminta maaf tentang masalah kemarin. Membuat sebagian siswa-siswi yang berlalu lalang menatapnya bingung. Tibanya di kelas Freya, gadis yang tengah ia cari belum datang.

Fino mengacak-acak rambut frustasi melihat jam melingkar di tangannya. Padahal sudah hampir bel masuk tapi kenapa Freya belum datang. Apa mungkin gadisnya sakit pikir Fino.

Fino kembali berlari menuju gerbang sekolah menunggu kedatangan Freya. Berharap gadisnya sedang baik-baik saja. Mengabaikan tatapan bingung semua orang.

Sebenarnya Fino ingin menjemput Freya namun ia urungkan. Namun ia berpikiran Freya akan menghindarinya maka dari itu Fino memutuskan langsung berangkat agar cepat bertemu dengan Freya.

Soal Faro,Fino masih belum menceritakan tentang masalah ini.Ia tidak mau Faro juga ikutan marah seperti Freya. Dan soal sahabat Fino,mereka sebentar lagi datang mengingat sudah hampir bel masuk.

Benar saja ke tujuh sahabat Fino sudah datang dengan motor sport milik mereka. Tapi Fino tidak peduli karena yang dia tunggu adalah Freya bukan sahabatnya.

"Wihh udah dateng aja lo bos" celetuk Farel heran

"Iya gak biasanya eh btw kok sendirian ibu bos mana?" tanya Alfi menaikkan satu alisnya

"Roman-romannya ada masalah nih" tebak Sam

"Berisik" ujar Devan dingin

Sam,Farel dan Alfi mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Sementara Fino tidak peduli dengan sahabatnya sibuk mondar-mandir menunggu Freya.

Bukannya Freya yang datang malah ke empat sahabatnya yang datang. Perasaan Fino semakin khawatir berharap Freya masuk sekolah saat dia tidak menemukan Freya di antara ke empat sahabatnya.

"Kalian ngapain disini?" tanya Naya heran

"Gak tahu" jawab Farel acuh

"Lah gimana sih" heran Naya

"Udah deh diem kasihan tuh si Fino mondar-mandir gak jelas" potong Marcel

"Siapa yang nyuruh?" tanya Reena bingung

"Gak ada yang nyuruh tapi Fino lagi nunggu ibu bos" jawab Marcel

Ke empat gadis itu kompak saling pandang satu sama lain.Kenapa Fino menunggu Freya sedangkan mereka berdua selalu berangkat bareng.

Akhirnya yang di tunggu-tunggu datang juga.Fino melangkahkan kakinya ke arah Freya. Namun baru beberapa langkah Fino sudah menghentikannya saat melihat Freya tidak datang sendiri melainkan bersama seseorang. Seorang cowok.

"Mbak Rere gapapa masuk sekolah?" tanya pria yang bersama Freya

"Mbak gapapa Gas sans aja" jawab Freya tersenyum

Pria yang di panggil 'Gas' itu manggut-manggut, "ok kalo gitu gue langsung pamit aja"

"Iya makasih udah nganterin mbak" balas Freya lembut

Rahang Fino mengetat melihat gadisnya tersenyum sama laki-laki lain. Di tambah laki-laki itu berani mengacak-acak gemas rambut Freya. Fino segera menghampiri keduanya.

"Bakal seru nih" gumam Farel membuat yang lain geleng-geleng kepala menyusul Fino.

Bugh

Satu pukulan mendarat mulus di rahang laki-laki yang dipanggil 'Gas' oleh Freya. Bahkan Freya sampai terlonjak kaget melihatnya.

"JANGAN SENTUH CEWEK GUE" bentak Fino

Freya membantu berdiri laki-laki yang di pukul Fino yang tak lain adalah adiknya,Bagas Ardhito. Fino tak terima melihatnya dengan sekali sentakan Freya sudah ke berada di pelukannya.

FINO |Sudah Terbit|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang