Fino-65

28.4K 2.8K 2.8K
                                    

1 minggu kemudian

Freya menghela nafas setelah menghitung hari dirinya di Bandung. Tak terasa hampir satu minggu lebih ia pergi dari Jakarta untuk menenangkan diri.

Jauh di lubuk hati Freya merindukan suasana di Jakarta. Dan ia harus homeschooling untuk mengikuti pelajaran agar tidak ketinggalan.

Soal Alex atau Nadya,keduanya sudah dua kali menjenguk Faro. Terakhir mereka berdua mengajak Fiola atas permintaan Faro. Biasa Faro lagi kangen sama Fiola waktu itu.

"Setiap gue kesini pasti lo lagi ngelamun!" ujar seseorang membuat Freya menoleh ke samping

"Lo Bar. Gue kira siapa" Freya menepuk bangku kosong di sebelahnya "sini duduk"

Bara mengangguk, "lo masih belum bisa berdamai?"

"Pinginnya sih gitu. Tapi gue masih ragu" jawab Freya kikuk

"Apa yang lo raguin?"

"Entahlah. Gue cuma gak mau mengalami hal yang sama pada orang yang sama"

"Kalo hati milih buat berdamai lo gak bisa mengelak nya Re"

"Iya gue tahu. Mungkin gue bakal berdamai dengan semuanya tapi gak sekarang" tukas Freya tersenyum manis membuat Bara terpana akan senyumnya

Karena terlalu nyaman gue lupa Re bahwa kita hanya sebatas teman batin Bara seakan menyadarkan

Laki-laki itu geleng-geleng kepala dengan pemikirannya. Dirinya tidak boleh menaruh perasaan lagi terhadap Freya. Ingat bahwa hati Freya sudah ada pemiliknya.

"Lo kenapa geleng-geleng? sakit kepala?" tanya Freya heran

"Gue gapapa. Em gue mau nanya boleh?"

"Boleh lah selagi gue bisa jawab"

"Kenapa lo izinin Faro manggil gue 'papa'? bukannya Faro udah punya daddy?"

Freya terkekeh, "hanya sebatas panggilan Bar ya kali gue gak izinin. Toh yang penting Alen bahagia kenapa enggak"

"Iya juga sih" Bara menggaruk-garuk tengkuknya salah tingkah

"Sekarang gue yang nanya. Lo udah punya pacar? Atau masih jomblo?"

"Pacar sih belom ada. Tapi kalo cewek yang gue suka ada"

"Aaa pasti beruntung banget yang jadi cewek lo nanti" Freya bersorak heboh menatap Bara.

Bara tersenyum kikuk, "mungkin soalnya dia udah punya pacar"

"Yah lo jadi sadboy. Gue doain lo bakal dapet cewek yang lebih baik dari dia" ujar Freya mendoakan. Walau dalam hati ia tahu siapa cewek yang di cintai oleh Bara.

"Aamiin. Btw lo gak kangen gitu sama Fino?"

"Gue kangen..."

"Nah itu mending baikan aja deh sama Fino"

Freya menyandarkan kepalanya di bahu, "gue kangen bukan sama kak Axel melainkan pada diri gue dahulu,yang baik-baik saja walau tanpanya"

"Faktanya itu dulu Re. Sekarang lo sangat merindukan Fino. Dia yang selama ini selalu ada di saat lo butuh" ujar Bara menumpu kepalanya di pucuk kepala Freya

"Dan gue benci mengakui hal itu. Parahnya lagi dia ayah dari anak gue"

"Alen masih berharap mommy baikan sama daddy" celetuk Faro tiba di belakang mereka

Freya menoleh seketika, "Alen disini? udah selesai main sama nenek?"

Bukannya menjawab Faro merentangkan kedua tangannya. Freya yang paham segera memeluk putranya. Sedangkan Bara mengamati aktivitas keduanya sambil tersenyum.

FINO |Sudah Terbit|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang