Fino menarik nafas dalam-dalam sebelum mengetok pintu rumah Freya. Sedangkan Faro yang berdiri di sebelah Fino memutar bola matanya malas. Bahkan keduanya sudah berdiri lima menit yang lalu saat Fino menarik nafas dalam-dalam hampir sepuluh kali.
Di saat Faro ingin mengetok secepat kilat Fino mencegahnya dengan alasan "bentar boy daddy belum siap". Dan Faro hanya mampu mendengus menuruti permintaan Fino.
Fino memantapkan diri ingin menemui Freya dan meminta maaf di temani oleh Faro. Sebenarnya Faro yang menyuruh Fino untuk datang meminta maaf. Berakhirlah mereka di depan pintu rumah Freya.
"Mau sampai kapan berdiri di sini dad?!" gerutu Faro
"Bentar daddy tarik nafas dulu" sekali lagi Fino menarik nafas dalam-dalam sebelum memantapkan diri mengetok pintu.
Faro yang geram langsung mengetok pintu tanpa persetujuan Fino. Bodo amat sama wajah Fino yang melotot. Lagian kalo bukan gitu mau sampai kapan mereka berdiri gak jelas di depan pintu.
Sampai lumutan!!
Fino melototi putranya namun Faro menghardik bahu santai sembari menunggu pemilik rumah membukakan pintu.
Selang beberapa menit pintu terbuka menampilkan seorang cowok remaja dengan dahi mengernyit. Berbeda lagi sama Faro justru bocah itu langsung memeluk kaki cowok yang di ketahui bernama Bagas Ardhito,adik Freya.
"Kak Agass" pekik Faro kegirangan mendongak ke atas menatap Bagas yang juga tersenyum padanya.
Bagas mensejajarkan tingginya dengan Faro "hai Aro udah lama kita gak ketemu"
"Iya kak Agas sibuk banget sampai mau ketemu Aro aja gak pernah" gerutu Faro
Kak Agas panggilan Faro buat Bagas sementara Bagas memanggilnya dengan sebutan Aro.
Sedangkan Fino diam memperhatikan interaksi keduanya. Tapi otaknya di penuhi berbagai pertanyaan.
Alen kenal?
Seberapa lama?
Kenapa bisa?
Apa Alen juga dengan ortu Freya?
Kalo iya?
Sejak kapan?
Fino masih diam tidak bergeming memikirkan semua pertanyaan yang terngiang-ngiang di kepalanya.
"Ekhem" dehem Bagas
"Eh" Fino tersentak kaget berusaha menetralkan kekagetannya atas deheman Bagas.
"Daddy kenapa melamun?sakit?" tanya Faro bingung
Fino geleng-geleng kepala, "i'm fine boy"
"Hai bang" sapa Bagas ramah mengulurkan tangannya berniat kenalan
"Bang?" ulang Fino bingung kenapa Bagas memanggilnya 'bang' tapi tetap menerima uluran tangan Bagas.
Bagas terkekeh geli, "bang Fino kan pacar mbak Rere makanya gue panggil bang"
"Jadi lo-"
"Iya gue Bagas adiknya mbak Rere"
Fino manggut-manggut paham, "Atha yang kasih tahu?"
"He'em siapa lagi emangnya" balas Bagas ramah
Fino mengamati wajah Bagas membandingkannya dengan wajah Freya. Memang benar ada kemiripan di antara keduanya. Tapi kenapa dia baru sadar ya?!.
Mata Fino terpaku beberapa luka di sekitar wajah Bagas lalu perasaan bersalah muncul dalam hatinya. Pasti karena ulahnya tadi pagi.
"Daddy kenapa liatin kak Agas gitu banget?" tanya Faro menaikkan satu alisnya
KAMU SEDANG MEMBACA
FINO |Sudah Terbit|
Teen FictionPART TIDAK LENGKAP. Fino Axelian Fernando Cowok dengan wajah tampan bak dewa Yunani memiliki tubuh tegap,rahang tegas,hidung mancung seperti porosotan jangan lupakan mata tajam nya yang membuat siapa saja takut melihatnya. Cowok dingin tak tersentuh...