Fino-35

34.9K 2.6K 223
                                    

Fino,Freya dan Faro sudah sampai di SMA Garuda setelah mengantar Safa serta Fiola. Freya yang memutuskan kembali ke sekolah daripada harus membolos lebih lama lagi. Lagipula dirinya sudah membolos berkali-kali sejak kenal dengan Fino.

"Kita mau bawa Alen kemana?gak mungkin kan aku bawa ke kelas" ujar Freya menatap kekasihnya

Ketiganya berjalan menyusuri koridor dengan tangan kanan Fino merengkuh pinggang gadisnya dan tangan kirinya menggendong Faro.

"Warjang" jawab Fino singkat

Freya menganggukkan kepalanya paham sementara Faro sibuk mengamati bangunan sekolah milik daddy-nya.

"Sekolah daddy bagus" puji Faro

Fino hanya terkekeh mendengarnya.

"Alen mau sekolah di sini kalo udah besar?" tanya Freya lembut

"Yes mom,Alen wants the school here to continue to be like daddy" jawab Faro antusias di balas anggukan kepala oleh Fino

Freya mendelik, "No!! mommy wants Alen to focus on school,jangan meniru kelakuan daddy kamu"

Faro mengabaikan penolakan Freya sibuk menoleh ke sana-kesini  mengamati bangunan yang mereka melewati. Sedangkan Freya berdecak kesal karena omongannya tidak di dengar oleh Faro.

"Jangan ajari putraku yang aneh-aneh" ancam Freya di telinga Fino dengan berbisik

Fino menghardik bahu acuh tak menanggapi dengan serius omongan gadisnya. Toh kita tidak tahu apa yang terjadi nanti.

"Turunin Alen dad" pinta Faro menggerak-gerakkan tubuhnya membuat Fino menurunkan bocah itu lalu Faro berjalan mendahului keduanya

"Jangan jauh-jauh mainnya" tegur Freya saat melihat Faro berlari menjauh

"OK MOM" teriak Faro dari kejauhan

Freya mengelus dada mendengar teriakan menggelegar Faro di ujung koridor. Bukan apa-apa pasalnya ini masih jam pembelajaran otomatis keadaan menjadi hening jadi teriakan Faro menggelegar di sepanjang koridor.

Fino mengecup sekilas pucuk kepala gadisnya, "gak bakal ada yang marah sama Alen"

Freya terkekeh membenarkan omongan kekasihnya. Selagi Fino masih di sini tidak akan ada yang berani memarahi putranya. Sama seperti dirinya selama Fino masih di dekatnya tidak satu pun orang yang berani menyentuhnya.

"Tau deh yang punya kekuasaan" gumam Freya pelan beruntung tidak di dengar oleh kekasihnya

Fino menahan pinggang Freya membuat gadis itu bingung kenapa tiba-tiba Fino menghentikan langkahnya.

"Kenapa berhenti?" Fino mengangkat dagunya menjawab pertanyaan gadisnya sontak Freya menoleh ke arah depan.

Gadis itu meringis melihat Pak Dito,guru BK yang terkenal killer dalam menghukum siswa-siswinya ketika melanggar aturan.

"Habis darimana kalian?bolos?atau sibuk pacaran?" tanya Pak Dito bersedekap dada tapi matanya mengisyaratkan amarah yang siap meledak kapan saja

"Bukan urusan bapak" jawab Fino acuh

Sontak saja Freya mencubit pinggang Fino membuat laki-laki itu meringis kesakitan. Namun Freya tak peduli malah cengengesan menatap Pak Dito.

"Ki-ta ha-bis"

"Saya tidak terima alasan apapun. Sekarang lari di lapangan basket sepuluh kali" potong Pak Dito tanpa bantahan

"Gak"

FINO |Sudah Terbit|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang