Fino memukul-mukul tembok rooftrop menyalurkan emosinya. Bahkan tangannya yang berdarah tak di hiraukan olehnya. Andai Freya tahu mungkin gadis itu akan memarahinya tapi sayang sosok yang di harapkan nya sedang kecewa karena ulahnya.
Farel,Alfi dan Sam meringis melihat luka di kuku-kuku jarinya. Sementara Marcel,Dave, Devan dan Kevin justru bersikap biasa saja malahan mereka berempat tidak peduli sama sekali sedang sibuk bermain game.
"Gimana mau tenang orang pawangnya lagi marah" cibir Farel pelan
"Semoga tuh tembok gapapa" gumam Alfi malah mementingkan nasib tembok
Sam geram mendengar Alfi lebih mementingkan tembok ketimbang nasib tangannya Fino. Definisi temen gak ada akhlak ya gini.
"Udahlah bos gak sayang tuh sama tangan" celetuk Sam
Fino berhenti memukul tembok memandang tajam bak elang mata Sam membuat laki-laki itu gelagapan. Sedangkan Alfi sama Farel sudah terkikik geli salah siapa cari masalah dengan singa yang terlepas.
"Hehe bercanda bos" kata Sam cengengesan
"Sekali lagi lo ngomong tubuh lo sebagai gantinya" ujar Fino dingin
Sam bergidik ngeri lalu mengangguk paham. Memilih mengatupkan bibirnya rapat-rapat daripada kena imbasnya.
"Lagian lo juga sih ngapain gangguin si bos udah tahu lagi mode senggol bacok" cibir Farel pada Sam
"Sebagai sahabat yang baik gue gak tega liat Fino kayak gitu. Mau sampai kapan dia nyiksa dirinya sendiri" balas Sam bijak
Farel dan Alfi melongo mendengar perkataan bijak Sam. Tumben-tumbenan nih bocah otaknya bener pikir Farel dan Alfi.
"Kenapa nih pada liatin gue?iya gue ganteng tapi liatinnya biasa aja dong" kata Sam dengan pedenya
Sontak Farel dan Alfi mendengus menyesal telah memuji Sam. Nyesel gue muji tuh orang batin Farel dan Alfi kesal.
"Serah lo Bambang" pekik Farel dan Alfi saking kesalnya
Fino semakin kesal saat para sahabatnya tidak ada yang mau memberi solusi untuknya malah sibuk sama kegiatan masing-masing. Laki-laki itu melengos pergi daripada di rooftrop tapi tidak ada yang peduli.
"Woyyy bos mau kemana lo?" teriak Farel melihat kepergian Fino
"Yaudah yok kita susul aja gue pingin liat sejauh mana drama ini berlanjut" seru Alfi
"Let's go" kompak Farel dan Sam
Ketiganya melenggang pergi menyusul kepergian Fino meninggalkan Marcel,Dave,Devan dan Kevin yang sibuk bermain game.
Hingga Marcel tak mendengar suara menelisik sekitarnya. Ternyata tinggal mereka berempat entah kemana perginya Fino,Alfi,Sam serta Farel.
"Cabut yok" ajak Marcel mematikan ponselnya
"Lah lagi seru nih" gerutu Kevin
"Lo bertiga gak liat cuma kita disini mending susul si Fino,Sam,Alfi sama Farel" balas Marcel sedikit kesal
Tanpa permisi Devan sudah melenggang pergi membuat ketiganya melongo tak percaya.
"TEMEN GAK ADA AKHLAK" teriak ketiganya
~~~Fino mengintip di balik pintu UKS demi mengecek keadaan Freya. Senyuman Fino mengembang melihat Freya sedang tertawa bersama ke empat sahabatnya. Itu artinya Freya sudah lebih baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
FINO |Sudah Terbit|
Teen FictionPART TIDAK LENGKAP. Fino Axelian Fernando Cowok dengan wajah tampan bak dewa Yunani memiliki tubuh tegap,rahang tegas,hidung mancung seperti porosotan jangan lupakan mata tajam nya yang membuat siapa saja takut melihatnya. Cowok dingin tak tersentuh...