"Dia kakak tirinya Atha"
"APA!!" pekik Farel dan Alfi memekik gendang telinga.
"Berisik" kata Devan dingin
"Orang kek dia kakak tirinya Freya?" timpal Dave tak percaya
Fino mengangguk singkat, "itu kenyataannya"
"Kok bisa?" tanya Farel heran
"Ya biasalah udah takdirnya begitu!" sewot Alfi
"Santai kagak usah sewot" balas Farel sengit
"Jangan mulai lo berdua! Kita ini lagi dengerin curhatan si Fino bukannya dengerin omongan unfaedah lo berdua" sahut Kevin berdecak
"Iye iye" kompak Farel dan Alfi memutar bola matanya malas
"Terus kenapa baru sekarang Lo ceritanya?" kata Marcel sedikit kesal
Fino menghela nafas panjang. Dia terlalu malas menjelaskan panjang lebar mengenai kakak tiri Freya.
"Males buat cerita" jawab Fino seadanya
"Gitu doang alasannya" kekeh Farel geleng-geleng kepala
"Tau tuh niat cerita kagak sih!" decak Alfi
"Enggak" balas Fino cuek memasang headphone ke telinganya. Memutar lagu favorit nya.
"Ck kalo cerita jangan singkat-singkat Fin mana paham kita" dumel Kevin
Fino menghela nafas, "dia punya dendam pribadi sama Atha. Masalah keluarganya kalo nggak salah"
"Apa sih yang buat dia dendam sama Freya?" ujar Kevin memakan snack kesukaannya
"Gak usah kepo" sarkas Fino menikmati alunan lagu favorit nya
"Dih orang lo sendiri yang bikin kita kepo" sungut Kevin mendelik
Fino menghardik bahu acuh membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Matanya menatap langit-langit kamar sembari memikirkan Freya. Hanya Freya yang selalu dalam pikirannya.
"Btw kalian curiga nggak sih kenapa Raka akhir-akhir ini jarang banget cari masalah sama kita?" celetuk Marcel mengalihkan pandangan mereka padanya
"Nah gue juga kepikiran gitu. Mungkin nggak sih dia udah atur rencana buat serangan kita nanti?" timpal Dave memainkan game di ponselnya
"Ya penting kita harus waspada. Jangan sampai lengah" ujar Kevin serius
Mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing. Sementara Fino masih memikirkan alasan dibalik Freya meminta break.
"DADDY WHERE ARE YOU? ALEN UDAH PULANG DENGAN SELAMAT" teriak Faro dari lantai bawah
"Busett tuh bocil suaranya menggelegar sampai ke ujung dunia" kaget Farel mengelus dada
"Heran gue punya ponakan kok gitu banget suaranya" gumam Alfi heran
Fino bangun dari rebahan nya bertepatan dengan pintu kamar terbuka. Dahi Fino berkerut saat wajah Faro menyembul di balik pintu. Tangan Fino bergerak melepas headphone dari telinganya.
"Kenapa boy?" tanya Fino lembut menyuruh Faro untuk masuk
"Alen ganggu daddy ya?" ujar Faro duduk di samping Fino
"Heleh cil sok lo ngomong gitu. Biasanya juga udah gangguin duluan" cibir Sam dari arah pintu
"Dad uncle Sam tuh gangguin Alen mulu" adu Faro mengerucutkan bibirnya
Fino terkekeh gemas, "mau diapain? Bunuh? Siksa? atau apa hm?"
Sontak Sam melototi Fino. Sementara yang lain tertawa puas kecuali Devan tentunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FINO |Sudah Terbit|
Teen FictionPART TIDAK LENGKAP. Fino Axelian Fernando Cowok dengan wajah tampan bak dewa Yunani memiliki tubuh tegap,rahang tegas,hidung mancung seperti porosotan jangan lupakan mata tajam nya yang membuat siapa saja takut melihatnya. Cowok dingin tak tersentuh...