Fino-10

70.4K 4.3K 39
                                    

Fino berdecak kesal setelah keluar dari ruangan gadisnya. Sumpah ingin rasanya dia memukul wajah Arya sekarang juga seandainya Arya bukan abang Freya. Di tengah kekesalannya muncul sosok orang yang ingin di pukul nya saat ini,Arya.

"Gue tahu lo cemburu" kata Arya sedikit menggoda

Fino menatap datar sosok Arya tidak berniat menjawab perkataannya. Arya menghela nafas melihat tatapan datar Fino. Memang susah berbicara sama orang datar seperti Fino.

"Gue mau ngomong sama lo" ujar Arya serius duduk di samping Fino

Fino hanya diam membiarkan Arya berbicara. Entah apa yang mau dia bicarakan.

"Gue mau cerita sedikit tentang Lia maksud gue Freya" ujar Arya memulai

Fino menaikkan satu alis. Emang ada apa dengan gadisnya sehingga Arya ingin menceritakan tentang Freya pikirnya.

"Lo tahu kan kalo Lia bisa bela diri?" tanya Arya menoleh ke arah Fino

Fino hanya mengangguk kepala singkat.

"Dulu ada cowok yang deketin dia. Mereka sering jalan bareng,makan bareng dan hal lainnya. Sampai dimana Lia di bawa ke tempat yang gak seharusnya lalu dia pulang dengan keadaan nangis. Terus gue tanya kenapa karena memang waktu itu gue lagi di rumahnya" ujar Arya sendu

"Tau lo dia jawab apa?Lia hampir di lecehkan ya walau cuma di cium pipinya tapi menurut gue itu udah kelewatan.vKarena setahu gue Lia tipikal cewek yang gak suka di sentuh laki-laki kecuali keluarganya. Itu sebabnya Lia belajar bela diri agar bisa menjaga diri dari laki-laki brengsek" sambung Arya mengingat kejadian waktu itu

Fino tertegun mendengar cerita Arya tentang masa lalu gadisnya.vBodohnya kenapa sampai sekarang dia gak tahu apa-apa tentang Freya. Kemana aja dia selama dua minggu ini.

Arya mengambil nafas sejenak sebelum melanjutkan ceritanya "Lia dari SD udah di tinggal sama kedua orang tuanya maksud gue di tinggal kerja keluar kota. Ada sesuatu menyangkut kedua orang tua Lia yang gak bisa gue ceritain. Tapi saran gue jangan buat dia nangis karena dari kecil Lia udah kekurangan kasih sayang kedua orang tuanya"

"Terlepas dari itu semua Lia gak mengeluh tentang keluarganya. Dia tipikal cewek yang kalo ada masalah selalu memendamnya sendiri. Kalo dia bilang gak ada apa-apa tandanya Lia sedang menyimpan sesuatu. Lo cuma liat dari matanya pasti keliatan kalo lagi ada apa-apa"

Fino menyimak setiap kata yang keluar dari mulut Arya. Semua informasi tentang Freya harus dia dengarkan. Mungkin setelah ini dia akan menyewa detektif untuk mencari informasi lebih tentang gadisnya.

"Lo orang pertama yang berhasil menjadi pacar Lia" celetuk Arya tiba-tiba

Fino langsung menatap Arya seolah bertanya benarkah. Rasanya tidak mungkin sosok seperti Freya belum pernah pacaran.

"Well gue tahu lo gak percaya tapi itulah kenyataanya. Karena nyatanya hampir tiap hari dia di rumah. Kalo pun keluar rumah pasti ada keperluan mendadak. Dan alasan yang paling penting dia jarang banget berurusan dengan cowok makanya Lia gak pernah pacaran" jelas Arya menatap tembok di depannya

"Thanks" ujar Fino sungguh-sungguh

Untuk saat ini Fino
meruntuhkan egonya demi informasi tentang gadisnya. Padahal dalam hidupnya dia tidak pernah mengucapkan terima kasih.Kali ini berbeda.

Arya menepuk pelan bahu Fino "sans gue cuma mau lo jagain Lia" ujarnya

Fino mengangguk mantap,"pasti gue jagain"

FINO |Sudah Terbit|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang