Fino-66

28K 2.9K 3.7K
                                    

"Gue suka sama lo,Re"

Pengakuan dari sahabatnya membuat Freya terkekeh pelan. Gadis itu tak terkejut sama sekali mendengar nya. Justru dia menanggapi nya dengan santai. Keduanya sedang berada di taman rumah nenek Freya.

"Gue tahu Bar. Sejak awal malah" balas Freya santai

Bara tersenyum kikuk, "keliatan banget ya?"

"Iya jelas lah. Mana mungkin perhatian yang lo kasih ke gue hanya sekedar sahabat. Jelas-jelas dari mata lo gue bisa liat ada cinta untuk gue"

"Tapi tenang Re,gue gak bakal paksa lo terima cinta gue. Kita sahabat aja udah cukup"

"Gue tahu Bar. Maka dari itu setelah lo bilang gini,gue mohon kita jangan canggung. Kita tetep jadi sahabat seperti biasa" kata Freya lembut

"Iyalah ya kali canggung. Kita udah kenal lama Re. Gak ada yang namanya canggung. Kayak sama siapa aja. Sans lah" balas Bara menaikkan satu alisnya

Freya tertawa pelan, "wkwk gue kira bakal canggung ternyata sama aja"

"Pasti Fino beruntung dapetin lo,Re" celetuk Bara menatap wajah sahabatnya

"Gak juga. Malah gue bingung kenapa dia bisa suka sama gue. Padahal kan banyak yang lebih baik dari gue" elak Freya menghardik bahu

"Dari dulu emang gak berubah lo. Suka banget merendah"

"Bukan merendah emang faktanya gitu"

"Ini salah satu sifat yang gue suka dari lo. Mungkin Fino juga sama"

"Nah itu yang gue pertanyakan" Freya beralih menghadap ke arah Bara "menurut lo sifat gue kayak gimana?"

"Em menurut gue lo baik,lemah lembut,ramah orangnya,peka sama keadaan dan misterius" tutur Bara manggut-manggut

"Misterius?" ulang Freya heran

Bara mengangguk, "iya kadang lo berubah jadi sosok misterius saat-saat tertentu"

"Contohnya lo sering diam namun gue yakin diam nya lo lagi berpikir sesuatu. Terus lo juga sering berbuat sesuatu yang tak terduga tanpa orang lain ketahui"

"Kalo itu karena gue gak mau orang lain tahu masalah yang gue alami. Cukup mereka diam maka gue bisa bertindak sendiri" jelas Freya ragu-ragu

"Iya juga sih terkadang kita cerita sama orang lain belum tentu mereka paham yang kita alami"

"Of course. Makanya gue suka mendem sendiri masalah gue"

Terjadi keheningan di antara keduanya. Mereka diam menikmati semilir angin sore yang menerpa wajah keduanya.

"Kapan lo balik ke Jakarta?" tanya Bara memecah keheningan

"Belum tahu. Udah terlanjur betah di Bandung" jawab Freya seadanya

"Lo gak kasihan gitu sama Faro?"

"Jangan nanya gitu. Jatuhnya gue ibu yang jahat sama dia"

"Ya kalo lo sayang sama Faro balik sana ke Jakarta. Jangan lari terus dari kenyataan"

Freya menghela nafas, "andai semudah itu Bar pasti udah gue lakuin"

"Lo jangan pikirin gimana nanti Re. Pikirin Faro yang butuh kasih sayang daddy nya. Lo juga gak tahu gimana kabar Fino setelah lo pergi. Kalo dia beneran sayang sama lo,gue tebak sekarang ini dia sedang frustasi"

"Setidaknya buang rasa egois lo demi Faro,sekolah lo dan semuanya. Di sini yang terluka bukan cuma lo tapi mereka juga. Gue yakin mereka udah nyesel sekarang" cerocos Bara panjang lebar. Dia hanya ingin yang terbaik buat sahabatnya.

FINO |Sudah Terbit|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang