Tap tap
Suara langkah seseorang menggema di ujung koridor rumah sakit. Ada seorang gadis tengah berjalan tergesa-gesa menuju ruang ICU.
Pipinya penuh dengan air mata yang terus mengalir sedari tadi. Gadis itu berdoa dalam hati berharap kabar yang ia terima hanya mimpi belaka.
"Mana kak Axel?" yaps gadis itu adalah Freya
Semua orang diam enggan menjawab pertanyaan Freya. Gadis itu semakin takut ketika tak ada satupun orang yang berniat menjawab pertanyaan.
"Mah jawab Freya. Kak Axel gak mungkin pergi kan?" lirih Freya pada Nadya
Namun sayang Nadya malah menangis sembari memeluk erat tubuh sang suami. Alex sendiri hanya diam sedari tadi namun matanya tidak bisa berbohong bahwa dia sangat terluka atas kepergian sang putra satu-satunya.
"Kenapa semuanya diam? Bilang kalo semua ini bohong?!"
"Ya lo yang sabar--"
"SABAR KENAPA HAH? KAK AXEL BAIK-BAIK AJA DI DALAM KALIAN SEMUA PASTI BOHONG SAMA GUE" bentak Freya
"Ikhlasin Ya. Dia udah pergi" bujuk Fanya lembut
"KAK AXEL GAK MUNGKIN PERGI NINGGALIN GUE" sentak Freya
"Ya jangan gini. Lo harus ikhlasin kak Fino"
"KAK AXEL BAIK-BAIK AJA DI DALAM. LO BOHONG SAMA GUE FAN"
Fanya sigap memeluk Freya memberi kekuatan. Semua orang juga tak percaya Fino pergi begitu saja. Namun yang terjadi pada Fino sudah di takdir kan oleh Tuhan.
"Kak Axel gak mungkin ninggalin gue Fan. Dia baik-baik saja di dalam" lirih Freya terisak di dekapan Fanya
"Lo harus terima kenyataan ini Ya" sahut Didi khawatir akan kondisi Freya
"Kita ada disini buat lo. Masih ada inti Alaskar juga. Jangan kayak gini. Biarin kak Fino pergi dengan tenang" ujar Naya lembut mengelus rambut Freya. Tangis Freya semakin pecah. Alhasil ke empat nya memeluk gadis itu.
Inti Alaskar merasakan hal yang sama. Bahkan Farel sampai meneteskan air mata mendengar kabar kepergian Fino. Yang mereka takutkan adalah Faro tahu hal ini.
Entah bagaimana nantinya perasaan Faro kala dia tahu sang daddy telah tiada. Sebab Fino pergi sebelum bertemu dengan Faro untuk terakhir kalinya.
"Tuan muda Fino meninggal tepat pukul 19.20. Saya harap tuan Alex segera membawa pulang jenazah putra anda" ujar sang dokter yang baru saja keluar dari ruangan ICU
Freya melepas pelukan sahabatnya, "Dokter jangan bohong! Kak Axel masih hidup. Saya bisa laporin dokter ke kantor polisi atas pemalsuan kematian pasien!"
"Tenang Ya. Jangan kayak gini" bujuk Didi pelan
"TENANG GIMANA HAH? DOKTER ITU BOHONG SAMA KITA DI. GUE BAKAL TUNTUT DIA" bentak Freya emosi
Plak
"DIA GAK BOHONG YA. KAK FINO EMANG UDAH PERGI. PLEASE LO GAK BOLEH KAYAK GINI. LO HARUS IKHLASIN DIA" balas Didi tak kalah membentak sambil menampar pipi Freya
Semua menatap iba ke arah Freya. Apalagi Alex selaku papa dari Fino nampak menahan emosi tak menerima kenyataan putranya sudah pergi. Sama halnya Freya,bedanya Alex tak menunjukkan sisi tersebut.
Bruk
"Tante Nadya!" pekik semuanya panik melihat tubuh Nadya ambruk di lantai. Sigap Alex membopong tubuh istrinya menuju salah satu ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FINO |Sudah Terbit|
Teen FictionPART TIDAK LENGKAP. Fino Axelian Fernando Cowok dengan wajah tampan bak dewa Yunani memiliki tubuh tegap,rahang tegas,hidung mancung seperti porosotan jangan lupakan mata tajam nya yang membuat siapa saja takut melihatnya. Cowok dingin tak tersentuh...