Pletak
"Berisik" Devan menjitak kening Farel sangat keras membuat sang empu meringis kesakitan. Yang lain geleng-geleng kepala melihatnya.
"Abang Devan jahatttt" kata Farel dramatis
Semuanya meninggalkan Farel sendirian di depan pintu mencari sang pemilik mansion. Bodo amat sama Farel yang tengah kesal.
"Mana sih tuh family goals" gerutu Reena
"Ho oh ya kali gak denger suara toa si Farel"
"Budek kali tuh mereka"
Para laki-laki memutar bola matanya malas mendengar perkataan Reena,Naya dan Didi. Tak lama kemudian muncul Fino tengah menggendong Faro dari arah dapur.
"Woyyy cil uncle Alfi kangen" pekik Alfi berlari ke arah Faro
Faro segera turun dari gendongan Fino berlari menghindari Alfi. Terjadi kejar-kejaran di antara keduanya membuat yang lain terkekeh.
"Jangan dekat-dekat sama Alen uncle"
"Uncle kan kangen cil pingin di peluk"
"Gakk mauu"
Alfi masih berusaha menangkap Faro yang berlari menghindarinya. Di saat Alfi berhasil menangkap Faro,bocah itu mengigit tangan Alfi hingga terlepas.
"Ehhh cil mau jadi kanibal hah"
"Iyaaa biar bisa bunuh uncle"
"Tidakkk uncle masih jomblo cil cariin pacar dulu"
"Gak mauuuu uncle Alfi jelekk"
"Berani ngatain uncle hah"
"Habis uncle kelewat jelekk sih"
Keduanya masih kejar-kejaran disertai dengan teriakan-teriakan menjelekkan. Sementara yang lain sudah tertawa terbahak-bahak mendengar Faro menjelek-jelekkan Alfi.
"Aduh" Faro terjatuh akibat tersandung kakinya sendiri. Sontak yang lain terlonjak kaget termasuk Alfi sudah deg-degan setengah mati.
"MOMMMYYY" teriak Faro
Fino gelagapan langsung mengangkat tubuh Faro duduk di sofa. Bisa di pastikan ibu negara akan mengomel sepanjang hari.
Freya datang dengan nampan berisi minuman hingga bola matanya terpaku pada Faro yang sedang kesakitan. Buru-buru Freya menaruh nampan di atas meja lalu duduk di sebelah Faro dengan perasaan khawatir.
"Ini kenapa sayang?kamu habis jatuh?kenapa bisa luka kayak gini?sakit gak?" tanya Freya bertubi-tubi
"Sakit dikit sih mom" Faro meringis melihat luka di lututnya,Freya segera berlari mengambil kotak p3k. Freya menuangkan obat merah pada luka di lutut Faro. Hati Freya benar-benar sakit melihat Faro terluka.
Semua diam memperhatikan Freya yang tengah mengobati Faro. Bisa di pastikan mereka semua bakal kena imbasnya juga apalagi Alfi yang menjadi penyebab lukanya Faro.
"Mommy jangan nangis Alen gapapa kok" Faro mengusap air mata yang membasahi pipi mommy-nya. Freya segera menghapus air matanya memeluk erat tubuh mungil Faro.
Yang lain tersenyum bangga pada Freya yang begitu menyayangi Faro. Buktinya Freya menangis saat Faro terluka walaupun hanya luka kecil.
"Don't cry mom!nanti gak cantik lagi loh" canda Faro melepas pelukannya
Freya sedikit terkekeh, "promise, won't do it again?"
"I'm promise mom" balas Faro tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
FINO |Sudah Terbit|
Teen FictionPART TIDAK LENGKAP. Fino Axelian Fernando Cowok dengan wajah tampan bak dewa Yunani memiliki tubuh tegap,rahang tegas,hidung mancung seperti porosotan jangan lupakan mata tajam nya yang membuat siapa saja takut melihatnya. Cowok dingin tak tersentuh...