Fino-11

66.4K 4.1K 113
                                    

Berita Freya masuk rumah sakit menyebar dengan cepat di Sma Garuda. Berbagai pertanyaan memenuhi benak semua orang. Tapi tidak ada satu orang mampu bertanya kepada Freya maupun Fino. Semua memilih bungkam daripada berurusan dengan mereka.

Sementara sang pelaku dengan santai melahap makanannya menghiraukan tatapan bingung seluruh penghuni kantin. Ya Freya beserta sahabatnya tak lupa dengan Inti Alaskar tengah makan di pojok kantin. Kalo tanya kenapa dia masuk sekolah padahal baru kemarin lusa masuk rumah sakit,gadis itu menjawab 'Kangen sekolah'.

Aneh bukan? Namun jawaban itu mampu membuat ketiga sahabat sekaligus kekasihnya mendengus kesal. Ya kali kangen sekolah,alasan macem apaan tuh pikir ketiga sahabat Freya saat itu.

"Jangan liatin aku terus" tegur Freya pada Fino

Memang Fino sibuk memperhatikan gadisnya makan mengabaikan makanannya yang telah dingin. Karena menurut dia wajah gadisnya lebih menarik daripada makanannya.

"Kenapa?" tanya Fino lembut

"Gak nyaman aja" jawab Freya singkat

"Tapi aku suka"

"Aku yang gak suka"

"Terus?"

"Berhenti natap aku"

"Gak mau"

"Bodo"

Fino terkekeh puas mengerjai gadisnya. Sampai gak sadar dengan teman-teman keduanya yang berdecak kesal melihat kemesraan mereka.

"Gimana soal Raka?" tanya Devan dingin

Sontak mereka menoleh pada Devan.Freya dkk di penuhi pertanyaan. Berbeda dengan Fino menghela nafas kenapa Devan membahas Raka disaat seperti ini.

"Kita bahas nanti" jawab Fino dingin

"Kenapa gak sekarang aja" kata Farel

"Bener tuh mumpung lagi disini" tambah Alfi

Fino menatap tajam Farel dan Alfi. Heran kenapa sahabatnya tidak ada yang sama paham posisinya sekarang. Sedangkan yang ditatap mengaruk-garuk tengkuknya tak gatal seakan tahu maksud tatapan Fino.

"Kalian mau tawuran?" tanya Freya pada Fino dkk

"Enggak kok ibu bos" jawab Sam kikuk

"Iya kita cuma mau ketemuan,biasa anak cowok" sambung Farel menyeruput minumannya

Freya kurang percaya menatap lekat mata Fino "beneran gak bohong?"

"Kalo beneran lo mau apa?" tanya Devan menaikkan satu alis

"Ya gapapa" Freya menyandarkan kepalanya di bahu Fino "palingan aku cuma ikut itu doang"

Seketika mereka membulatkan mata mendengar perkataan Freya seolah tanpa beban. Apalagi Fino hampir jantungan. Kenapa gadisnya itu begitu mudah mengatakan ingin ikut tawuran.

"Lo jangan gila deh Ya" pekik Naya

"Gue tahu lo bisa bela diri tapi gak gitu juga" ujar Reena geleng-geleng

"Bosen hidup lo Ya" timpal Didi heran

"Ibu bos beneran mau ikut?"

"Boleh tuh tambah seru kayaknya"

"Biar si Raket kalah lagi"

"Raka dodol"

"Ya itulah pokoknya"

Freya mengangguk santai. Devan tersenyum tipis dia kira Freya melarang Fino ternyata malah pingin ikutan.

"Big no" tolak Fino tegas

FINO |Sudah Terbit|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang