Fino-72

41.3K 3.2K 3.4K
                                    

1 minggu kemudian

Semua banyak berubah semenjak satu minggu. Hubungan Freya dan Fino semakin membaik. Keduanya sekarang jauh lebih bahagia dari sebelumnya. Keluarga 3F sudah seperti sedia kala tanpa gangguan siapapun.

Perusak hubungan 2F alias Sandra sudah di tetap kan meninggal oleh polisi dua hari yang lalu. Polisi sudah yakin jasad yang mereka temukan adalah Sandra. Di lengkapi bukti yang ada di tempat kejadian.

Sementara musuh bebuyutan geng Alaskar alias geng Tiger di bubar paksa oleh polisi. Karena salah satu dari mereka positif menggunakan zat terlarang. Dan Raka sendiri sudah berdamai dengan Fino. Jadi tidak ada lagi pengganggu di keluarga 3F.

"Alen dapat dari mana foto ini?!" tanya Fino marah melihat beberapa foto Freya berduaan dengan Bara

"Keren kan dad. Itu Alen sendiri loh yang motret" ujar Faro bangga

Tanpa basa-basi Fino merobek semua foto tersebut. Faro tak marah sekalipun justru tersenyum geli. Karena niat awal bocah itu adalah membuat sang daddy di landa cemburu.

"Jangan tunjukkin lagi foto mommy sama om Bara" kata Fino mengontrol emosinya

Faro geleng-geleng kepala, "bagus tau dad foto om Bara sama mommy"

Oh ya Faro sudah mengubah panggilan nya untuk Bara papa ke om. Bocah itu awalnya tidak mau karena paksaan sang daddy tapi sang mommy menjelaskan alasannya. Alhasil Faro mau mengubah panggilan Bara.

"Bagus apaan jelek iya!"

"Masak mommy cantik dan om Bara cakep di bilang jelek. Daddy buta apa gimana?!" cibir Faro

Fino rasanya ingin membuang Faro ke sungai Amazon. Dia sudah menyerah menghadapi tingkah Faro yang selalu membuatnya darah tinggi. Kebetulan mereka sedang berada di kamar Fino.

"Anak siapa sih lo?!!" kata Fino mulai emosi

"Anak lo lah siapa lagi" balas Faro sengit

Fino melotot mendengarnya, "siapa yang ngajarin Alen ngomong gitu hm?"

"Oh jelas dong uncle Farel tercinta. Guru Alen dalam segala hal"

"Tuh orang emang harus di bunuh kayaknya" gumam Fino kesal yang di tujukan untuk Farel

Ngomong-ngomong soal Farel,dia sekarang sedang berada di rumah sakit. Kenapa? karena dia habis di hajar habis-habisan oleh Devan perkara mencuci otak Faro. Niatnya sih mau Devan bunuh tapi Devan gak mau masuk penjara alhasil dia memilih menghajar Farel.

"Jauhi uncle Farel boy"

"Gak bisa dad. Tanpa uncle Farel nanti Alen gak bisa tahu cara deketin Ana lagi"

Fino memijit pelipisnya frustasi. Dia cukup lelah memberitahu putranya bahwa berdekatan dengan Farel tidak baik buat tumbuh kembangnya. Bukan apa-apa jika Freya tahu maka yang di salahkan tetep Fino.

"Bergaul tuh sama uncle Devan boy. Jangan uncle Farel,sesat orangnya"

Faro mengangguk, "tapi uncle Farel lebih menarik dad. Gak kayak uncle Devan bisa nya cuma diam+irit bicara"

"Eh gak juga deng. Uncle Devan walaupun begitu kata aunty Fanya, sweet+romantis. Dan suka bikin baper aunty Fanya" imbuh Faro

"Intinya jauhin uncle Farel titik gak pake koma!"

"Alen gak ma--"

"Kenapa nih?" celetuk Freya tiba-tiba datang

Fino menoleh seketika. Saat tahu siapa yang datang Fino langsung berjalan sambil merentangkan tangan ke arah Freya.

FINO |Sudah Terbit|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang