PART 10 || Serba gratis

2.6K 229 4
                                    

HAPPY READING ALL!

_________________,,,,,__________________
_________

Note : Kalau ada typo tandain, yah, sobat. 🙏

"Astogehhhh," Rasya membungkam mulutnya yang hendak menjerit kencang.

Gadis itu tidak kuasa melihat damagenya seorang Albar yang sedang berlatih basket di lapangan.

Keringat cowo itu bercucuran membasahi pelipisnya, jerseynya juga sudah basah kuyup. Rambutnya yang acak-acakan dan kulitnya yang seketika semakin glowing terkena sinar matahari.

Sungguh cuci mata yang sesungguhnya!

"Kak Albar! Kak Albar!!!" Seru para adik kelas. "Semangat, Kak Albar!"

Rasya memutar bola matanya jengah, "gini nih, kalau masih belum punya pawangnya! Dipepet terusss!!!!" Gerutunya berapi-api.

"Heheheh! Ngapain kalian nyemangatin Albar?" Tanya Rasya dengan tampang songongnya.

"Masuk ke kelas! Kalian udah mulai mau belajar, tuh!"

Adik kelasnya itu pun langsung menurut tanpa mengucapkan sepatah kata pun lagi, mereka langsung masuk ke kelasnya dengan terburu-buru. Rasya itu memang pintar sekali dalam bersikap. Terkadang dia manis, terkadang cerewet, terkadang dia juga menjadi seorang yang tegas, dan terkadang dia juga menjadi sosok yang lugu. Dia pintar memadukan sikapnya dalam suatu keadaan.

Dalam hati gadis itu bersorak ria. Adik kelasnya yang genit-genit itu sekarang tidak memantau Albar lagi. Jadi ia bisa dengan puasnya menatap cowo kesayangannya.

Rasya menopang dagu di pinggir lapangan. Gadis itu tidak berkedip sekali pun karena ia tidak ingin melewatkan setiap detik gerakan seorang Albar. Masalahnya, kapan lagi dia bisa melihat cowo itu tanpa ada protesan? Ini adalah momen yang sangat langka dan tidak boleh sedetik pun terlewatkan!

"Pandang terossss!!!!" Sindir Maya yang tiba-tiba datang tanpa diundang seperti Jailangkung.

"Mumpung gratis, May," Sahut Rasya tanpa menoleh ke arah Maya.

"Kapan lagi coba bisa liat cogan gue maen basket trus berdamage banget kayak gini?" Imbuhnya, terus menatap sosok cowo itu.

"Ada benernya." Celetuk Maya, gadis itu menyedot bobanya, kemudian, menikmati boba yang bertekstur kenyal itu.

"Mau?" Ia menyodorkan boba yang ia pegang.

"Enggak. Dia lebih manis daripada boba, May," Ucap Rasya.

"Hiperbola lo, Sya," Cibir Maya pada Rasya.

"Ya emang manisan dia, Mayaaaa," Ujar Rasya geram.

"Iya fanatikkkkk, serah lu, dah!" Gadis itu kembali menyedot bobanya yang tinggal seperempat dari gelasnya itu. Ia memang pasti akan selalu kalah jika sudah adu mulut dengan temannya ini.

Setelah benar-benar habis, ia membuang wadahnya ke dalam tong sampah yang berada tak jauh dari dirinya berdiri sekarang.

"Hey!"

Albarasya || Lee Jeno √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang