PART 19 || Toilet

1.9K 181 3
                                    

HAPPY READING ALL!

_________________,,,,,__________________
_________

Note : Kalau ada typo tandain, yah, sobat. 🙏

"Albar, ish!!!"

"Albar kenapa, lo, ilfeel sama, gue?!"

"Gue kurang apa? Kurang cakep? Kurang pinter?"

"APA ... GUE KURANG SEKSI, IYA?"

"GUE HARUS DANDAN KAYAK GIMANA, DONG? KAYAK EMBAK KENDAL, KAH? ATAU KAYAK EMBAK GIGI HADID?"

"TAPI KALAU, GUE, DANDAN KAYAK MEREKA, LO, SANGGUP BIAYAIN NYA?"

"Eh, kayaknya dia sanggup, deh, kan dia kaya."

"ALBAR TUNGGUINNNNNN."

"OMAIGAT! Albar, kok, lo masuk ke toilet, sih?!"

Rasya memberhentikan langkahnya saat melihat siluet Albar yang berbelok ke arah toilet. Karena seperti biasa, jika Rasya sudah berada di sekitar kehidupanya Albar, cowo itu selalu melangkah pergi.

Dengan tanpa berdosa Rasya memasuki area toilet yang Albar masuki. Sebenarnya dia hanya ingin tau kenapa Albar ilfeel kepadanya. Tapi, yah, begitulah. Daripada menjawab Albar mendingan pergi.

Tapi Rasya positif thinking aja. Dipikirkan nya, jika Albar memilih pergi dari banyak kerumunan, itu artinya cowo itu hanya ingin berbicara 4 mata dengannya. Maka dari itu, kemanapun Albar pergi, gadis itu selalu membuntutinya.

Dan bersyukurlah bersekolah di sekolahanya. Karena di toilet nya pun tidak pernah tercium aroma bau tidak sedap, selalu tercium aroma semerbak yang selalu menenangkan.

Rasya mengendap-ngendap masuk ke dalam toilet itu. Untung saja toiletnya sedang sepi, jadi walaupun dia masuk ke lebih dalam untuk mencari Albar, dia tidak ada mendapat penuduhan yang tidak-tidak.

DUKH!

Jidat Rasya menubruk sesuatu. Gadis itu langsung meraba jidatnya dan mengaduh, ia juga mencoba menengadah ke atas, karena sepertinya manusia gantar (galah) yang ia tubruk.

"Ngapain, lo, disini?" Tanya Albar dingin.

"Nyari kamu, dong!" Jawab Rasya dengan seringai senyum.

"Lo tau ini toilet cowo?"

Gadis itu mengangguk. "Tau."

"Terus ngapain masuk kesini? Gak sopan!" Tegas Albar dengan wajah sangarnya.

"Kan, gue, udah bilang, gue, kesini itu mau nyusulin, lo." Ucap Rasya pada Albar. "Lo, nya, sih, ngehindar mulu dari, gue." Gadis itu menekuk wajahnya.

"Ok. Jadi, ngapain, lo, nyari, gue, kesini?" Tanya Albar.

"Mau, nanya."

"Ya?"

"Kenapa, lo, ilfeel sama, gue?"

Albarasya || Lee Jeno √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang