HAPPY READING ALL!
_________________,,,,,__________________
_________Note : Kalau ada typo tandain, yah, sobat. 🙏
Jutaan orang yang menyukaimu, tidak akan pernah mengguncangkan diriku. Tetapi lain cerita dengan satu orang yang kamu sukai.
.
.
.Albar berjalan di antara gundukan tanah makan, seperti biasa laki-laki itu membawa bunga, entah mengapa kini dirinya sangat merindukan gadis itu. Jadi, sebelum jadwal tiba pun Albar bela-belain untuk bertemu dengannya.
Albar menaruh bunga mawar putih segar itu diatas nisan Velsya. "Hai, Vel, " sapa Albar. "Gue kangen banget sama, lo, makannya gue kesini." adunya.
"Tapi maaf, gue masih pake baju seragam sekolah, soalnya gue gak sempet buat pulang dulu."
Ia mengusap nisan atas nama Velsya Anastasia itu dengan lembut. "Vel ..., gue gak tau gue harus cerita sama siapa lagi. Lo sahabat tercinta, gue, dan gue beraninya cuma sama, lo, Vel. Vel, kayaknya gue nemuin seseorang ..., dia keliatannya asik, baik juga. Soal fisiknya juga hampir sempurna, tapi gue, gak mandang fisik, Vel. Lo tau 'kan tentang itu?" ujarnya pada nisan itu. "Gue takut gue gegabah, Vel. Gue juga takut hal yang sama terulang lagi. Gue, gak mau kehilangan orang kayak, lo, untuk kedua kalinya." Suara Albar terdengar melirih.
"Gue tau lo bisa liat gue dari sana, Vel," katanya lagi. "Gue berharap banget, lo, hadir di mimpi gue malam ini, Vel, gue tunggu agar gue enggak tersesat."
KRAK!
"Hh!"
Albar langsung menoleh ke belakang, laki-laki itu langsung melihat Rasya yang mematung dengan tatapan gamang ke arah Albar.
"Rasya?"
Ia beranjak kemudian mendekati Rasya.
Rasya masih terdiam ditempat dengan tubuh yang mulai bergetar.
"Rasya, ngapain, lo, disini?" tanya Albar mengimintidasi.
"So-sorry" hanya kata itu yang dapat keluar dari mulut Rasya. Gadis itu masih benar-benar tidak menyangka dengan apa yang kini dia lihat.
"Kenapa, lo, kesini? Lo ngikutin, gue?" Desak Albar.
"Ve-Velsya u-udah enggak ada?" Bukannya menjawab pertanyaan Albar ia malah mempertanyakan hal lain pada laki-laki itu.
"Sama siapa, lo, kesini?" tanya Albar terus.
"Maaf," Lidah Rasya seperti kaku sampai tidak banyak kata yang keluar dari mulutnya ini. Sekalipun itu kalimat panjang, ia akan sulit mengucapkannya.
"Gak perlu minta maaf." kata Albar. Rasya langsung mendongak, ia terkejut bukan main, karena baru kali ini Albar berkata lembut dan lirih kepadanya.
"L-lo, gak marah sama gue?" tanya Rasya ragu.
"Marah."
Rasya langsung meneguk salivanya susah payah.
"Harusnya, lo, gak usah pake cara ini ngikutin, gue, harusnya lo pake cara lo yang biasanya aja. Ngikutin gue sambil teriak-teriak gak jelas."
What?! Ini Albar apa bukan, sih? Kok berubah drastis gini? Apa jangan-jangan dia hantu kuburan disini? tanya Rasya dalam hatinya.
"Ini, gue, bukan orang lain." kata Albar membuat gadis itu tertohok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Albarasya || Lee Jeno √
Teen Fiction"Suka sama, lo, emang nyakitin, ya?" ________________________________________ ALBARASYA, sesuai dengan judulnya, kisah ini mengisahkan dua insan yaitu Albar dan Rasya. Yang melewati masa remaja madya dengan penuh suka dan cita. Sahabat, teman, dan o...