PART 61 || Saling perbaiki

1.3K 130 2
                                    

HAPPY READING ALL!

________________,,,,,__________________
_________

Note : Kalau ada typo tandain, yah, sobat. 🙏

.
.
.

_____

Sudah dua hari Albar dan Rasya renggang. Albar tidak mengantar jemput Rasya, Rasya juga tidak bertukar kabar dengan laki-laki itu. Albar terlihat menjauh dari Rasya. Pernah beberapa kali mereka berdua berpapasan. Tetapi hanya melemparkan tatapan tanpa saling bersuara satu sama lain.

Hingga kini, Rasya memberanikan diri untuk bertemu dengan Albar sebelum laki-laki itu latihan basket.

"Albar," Panggil Rasya.

Albar yang kini sudah menggunakan kaos lapangan berjalan menghampiri Rasya yang berada di pinggir lapangan.

"Kenapa?" Tanya Albar.

Rasya terlihat memejamkan matanya sesaat. Lalu menatap Albar dan berbicara. "A-aku ..., mau minta maaf. Maafin aku karena gak bisa ngertiin kamu."

"Aku emang egois, aku gak bisa paham kalau kamu juga punya kesibukan sendiri." Tambahnya. Albar begitu fokus mendengarkan semua yang Rasya katakan. Cukup lama gadis itu mengeluarkan semua perkataan maafnya pada Albar. Sampai pada akhirnya Albar memberhentikan gadis itu untuk terus meminta maaf padanya.

"Stttt," Sesaat ia menempelkan jari telunjuknya pada bibir ranum milik Rasya.

"Disini aku juga salah, Rasya. Aku juga minta maaf, ya? Aku akan terus perbaiki sikap aku." Katanya kemudian.

"Kita perbaiki sama-sama. Iya?"

Rasya tersenyum pada Albar. Lalu menganggukan kepalanya. Albar ikut tersenyum melihat gadis itu tersenyum.

Rasya mengalihkan atensinya ke lapangan dan teman-teman Albar yang sedang bersiap-siap. "Kamu jadwal latihan?" Tanya Rasya pada Albar.

"Iya, ada pertandingan minggu depan." Balas Rasya.

"Ohhhh, semangat!" Ujar Rasya sambil menunjukkan wajah cerianya.

*****

"Rasya aku mau minta maaf, aku benar-benar mau minta maaf, maafin aku ... Aku salah, aku selalu salah. Kamu boleh apain aku asal kamu bisa maafin aku ...." Ia berlutut pada Rasya yang baru saja membuka pintu rumahnya.

Sungguh demi apapun Rasya terkejut. Ini malam hari, tetapi dia datang ke rumah Rasya tanpa seorang pun ikut bersamanya.

Rasya langsung mundur beberapa laki-laki. "Lili lo apa-apaan?" Rasya membangunkan gadis itu agar ia tidak berlutut lagi padanya. "Lo kenapa, heii?" Rasya lihat mata gadis itu sembab, cukup bengkak juga.

"Maafin akuuu, maafin semua yang udah aku lakuin. Aku itu jahat, Rasya." Tampilan Lili yang acak-acakan membuat Rasya merasa miris dan iba. Rasya tidak tahu apa yang terjadi padanya, Rasya pikir ia selalu baik-baik saja.

"Salah aku sama kamu itu banyak. Kamu mungkin gak sadar, tapi aku ini bener-bener jahat. Maafin aku, Rasya."

Rasya menghembuskan napasnya. Ia memegang kedua bahu Lili agar gadis itu menegak. "Lili ... Manusia yang hidup di dunia ini gak ada yang sempurna. Pasti setiap orang memiliki kesalahan nya masing-masing. Oke kalau lo emang punya salah ke gue, gue udah maafin, lo, jauh sebelum lo minta maaf. Tapi tolong, lo jangan kayak gini."

"Coba tatap mata gue." Titah Rasya pada Lili. Gadis itu perlahan mengangkat kepalanya dan mensejajarkan matanya dengan mata Rasya.

"Lo gak papa 'kan?" Rasya bertanya. Dan pertanyaan itu berhasil membuat tubuh Lili gemetar hebat serta air mata dari pelupuk matanya lolos dengan sempurna. Ia serisak.

Albarasya || Lee Jeno √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang