PART 55 || Suasana baru

1.7K 170 7
                                    

HAPPY READING ALL!

________________,,,,,__________________
_________

Note : Kalau ada typo tandain, yah, sobat. 🙏

.
.
.

Double update. Semoga suka ^^
_____

Pagi sudah waktu ini. Rasya kini sudah mengenakan seragam sekolah nya untuk kembali masuk, setelah kemarin-kemarin dirinya sakit. Namun kini sangat berbeda, Rasya yang biasanya pergi naik angkot atau bersama Bagus, sekarang ia pergi bersama orang yang kini selalu membuat tubuhnya panas dingin tidak karuan.

"Pagiii, pacaarr." Sapa Albar terdengar lembut di telinga Rasya. Laki-laki itu sudah berdiri di depan pintu saat Rasya membukanya, dan itu entah sejak kapan.

"Pa-pagi," Balas Rasya kaku. "L-lo sejak kapan disini?"

Albar tersenyum kemudian mengacak rambut Rasya gemas. "Lima menit yang lalu."

"Aishhh." Rasya menggigit bibir bawahnya karena salah tingkah.

"Kenapa?"

"Hem? E-enggak,"

"Kamu udah sarapan dulu 'kan?" Tanya Albar lagi.

Wait. Kamu? Serius? Plis, Bar, jangan bikin anak orang jantungan pagi-pagii!!

Rasya menganggukkan kepalanya. "Udah."

"Oke."

Akhirnya keduanya berjalan beriringan masuk ke dalam mobil.

"Bawa mobil terus sekarang?" Tanya Rasya. Kemudian Albar meraih sabuk pengaman milik Rasya dan memasangkannya.

"Heem, kenapa?"

Rasya yang kini sedang mengatur napasnya lagi karena ulah Albar yang barusan membantu memasangkan sabuk pengaman tanpa ia minta langsung mencoba menanggapinya.

"Biasanya 'kan jarang bawa mobil," Ucap Rasya .

Alih-alih menanggapi perkataan Rasya, Albar malah fokus pada mobilnya dan mulai menancapkan gas membuat Rasya menghela napas kemudian melihat ke luar lewat kaca mobil.

Sesampainya di sekolah Rasya turun dari mobil Albar, begitupun laki-laki itu. Dan sudah dipastikan juga mereka akan menjadi pusat perhatian. Baik guru, siswa dan siswi langsung memerhatikan mereka berdua dengan tatapan sulit dimengerti.

"Gue kira si Rasya gak bakalan bisa dapetin si Albar." Celetuk salah satu siswi.

"Iya, apalagi dulu Albar benci banget sama 'tuh cewek. Tapi 'kok sekarang?" Sahut temannya.

Sedangkan di sudut bagian lain, siswi-siswi yang sedang berkumpul langsung membicarakan Rasya dengan hal-hal negatif. "Jadi beneran mereka jadian? Kok bisa, sih? Si Rasya 'kan maruk, semua diembat!" Ujar seorang siswi berperawakan tinggi semampai.

"Apa kabar 'tuh cowok yang kemarin?" Delik temannya juga.

Sedangkan Rasya yang kini berjalan melewati mereka semua bersama Albar. Mencoba untuk tetap diam, tidak bersuara apa-apa. Tetapi dalam pikirannya pun ia tetap bertanya.

Apa gue sejahat itu ke Bagus?

Bagus dimana?

Gadis itu memilih untuk menundukkan kepalanya sambil dengan pergelangan tangan yang di pegang oleh Albar.

Sampai pada akhirnya mereka dipertemukan dengan teman-teman Albar.

"Weishhhh!! Udah pegang tangan aja 'tuh." Sindir Wawan pada Albar.

Albarasya || Lee Jeno √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang