PART 18 || Bersih-bersih & Pengajaran

1.9K 190 2
                                    

HAPPY READING ALL!

_________________,,,,,__________________
_________

Note : Kalau ada typo tandain, yah, sobat. 🙏

"Lili tolongin bawa ini, yah?" Ujar Rasya pada Lili.

Lili menerima sapu injuk dan pengepel dari Rasya. Niatnya, mereka akan membersihkan ruang lab yang sudah terlalu berdebu.

"Lo duluan aja, gue mau ambir air dulu di bawah." Kata Rasya.

Lili mengangguk. "Iya."

Rasya segera pergi mengambil air sambil membawa ember ukuran sedang di tangannya. Gadis itu pergi ke toilet terdekat.

Sampai di toilet Rasya segera mengocorkan air kran lalu menampung airnya di dalam ember yang ia bawa. Gadis itu bersenandung  sambil menunggu air dalam embernya itu terisi penuh.

Setelah ember itu terisi air dengan penuh, Rasya menutup kembali kran itu, lalu menenteng ember berisi air—pergi ke lab.

"Eh!" Rasya hampir saja bertubrukan dengan seseorang. Untung saja air di dalam ember nya tidak tumpah.

"Maaf, Bag- Rasya?" Bagus membelakkan matanya terkejut.
"Maaf, Sya, Bagus enggak sengaja." Sesalnya.

"Bagus gak liat-liat kalau ada orang."

Rasya terkekeh kikuk. "I-iya, enggak papa, kok, Gus."

"Maaf, yah ...?" Mohon Bagus.

"Iya enggak papa." Balas Rasya lagi. "Yaudah, gue, duluan, yah?" Pamit Rasya.

Bagus menoleh ke ember yang sedang di bawa oleh Rasya. "Mau Bagus bantuin?" Tawarnya.

"E-enggak usah enggak usah. Beneran enggak usah."

"Emang enggak keberatan bawanya?" Bagus bertanya lagi.

"Enggak, kok! Enggak berat." Jawab Rasya cepat. "Yaudah, gue, duluan." Ujarnya buru-buru pergi dari tempat itu sambil membawa ember berisi air.

Bagus hanya bisa menatap punggung kecil Rasya sampai akhirnya menjauh dan menghilang dari pandangannya tanpa sempat berkata apa-apa lagi pada gadis itu.

"Susah banget, padahal cuma mau bantuin." Bagus bergumam.

Ia juga kemudian melenggang  dari tempat itu sambil membawa buku paket tebal yang ia simpan didepan dadanya.

"Eh, Sya, mau kemana?" Maya mencegat Rasya yang hampir saja akan naik tangga.

Rasya berhenti. "Mau ke lab." Jawabnya.

"Ikutt!!!" Seru Maya yang kemudian menghampiri Rasya yang beda 7 langkah dari posisinya berdiri.

"Gue mau bersihin lab." Ujar Rasya pada Maya.

"Gak papa gue ikut!" Balas Maya antusias.

"Mau bantuin?" Rasya bertanya.

Albarasya || Lee Jeno √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang