PART 20 || Following satu orang

2K 178 3
                                    

HAPPY READING ALL!

_________________,,,,,__________________
_________

Note : Kalau ada typo tandain, yah, sobat. 🙏

"Kesusul, lo sama Rasya?"

"Kesusul." Albar menjawab pertanyaan Boden.

"Dimana?"

"Toilet."

"Hah?!" Aldi menampilkan ekspresi terkejut. "Toilet? Si Rasya nyusulin, lo ke toilet?!"

"Parah-parahhhh." Aldi geleng-geleng kepala sambil mengusap wajahnya kasar.

"Jadi, gimana, ngapain aja?" Celetuk  Wawan penasaran.

"Maksud, lo?" Albar menautkan satu alisnya.

"Lo sama Rasya ngapain aja di toilet?" Ulang Wawan lebih rinci.

"Gak ngapa-ngapain." Balas Albar.

"Serius, lo?"

"Ya serius, lah!" Jawab Albar cepat. "Ngapain, gue, ngapa-ngapain si Rasya?"

"Yaelah, kirain aja atuh, Bar." Ujar Wawan. "Kan, lo tau dia cinta mati banget sama, lo." Lanjutnya.

"Itu 'kan dia yang cinta, gue mah enggak." Ucap Albar.

"Jangan di gituin mulu, dong, Bar, kasian si Rasya." Celetuk Aldi. "Dia udah berjuang lama buat, lo, emang sampe sekarang perasaan, lo, gak ada 1% pun buat dia apa?" Sambungnya bertanya.

"Nggak ada." Jawab Albar singkat.

"Emang dia kurang apa, sih, dimata, lo, sampe selama hampir 2 tahun ini, lo, enggak suka-suka sama dia?" Tanya Aldi lagi.

"Dia kurang cantik? Dia kurang baik? Apa ... Dia kurang pinter?"

Albar diam tidak menjawab.

"Harusnya, lo, hargain dia, lah, Bar, kasian dia udah berjuang hampir 2 taun." Ujar Aldi pada Albar.

"Gue sejutu sama, lo, Di." timpal Boden yang dari tadi menyimak.

"Gue juga!" Sahut Wawan.

Mereka bertiga kompak mendorong Albar agar cowo itu bisa membuka hatinya untuk Rasya dengan segala kata-kata yang mereka kira bijak dan dapat menyadarkan laki-laki itu.

"Lo semua mau gue buka hati buat dia?" Mereka mengangguk. "lo semua mau gue hargain perjuangan dia?"
Mereka mengangguk lagi.
"Kalau gue buka hati buat dia cuman karena, gue, kasian sama dia, lo semua juga mau?"

Dan Wawan dengan polontong-nya mengangguk.
"Eh, "

"Sialan, lo!" Aldi menimpuk Wawan sembarangan.

"Kalian pikir aja kalau, gue, jadinya nanti bakal gitu." Kata Albar pada mereka bertiga.

"Tapi ini soal perasaan, Bar, kasian si Rasya, lho." balas Aldi.

Albarasya || Lee Jeno √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang