PART 7 || Perpustakaan

2.7K 282 7
                                    

HAPPY READING ALL!

_________________,,,,,__________________
_________

Note : Kalau ada typo tandain, yah, sobat. 🙏

Albar menenteng tasnya, berjalan memasuki perpustakaan super komplit di daerah Jakarta. Hanya dengan berpenampilan menggunakan kaos hitam, celana jeans dan sepatu. Cowo itu sudah menjadi pusat perhatian di perpustakaan itu.

Tapi karena seorang Albar itu orang yang super duper cuek. Ia mengabaikan semua orang yang memanggilnya. Yang dia sudah kenal juga dia cuekin apalagi yang ini, yang masih bau kencur dan sok-sok-an akrab dengannya. Sudah dia acuhkan dari mulai lirikan mereka pun.

Agar tidak menjadi pusat perhatian, Albar memilih untuk mencari tempat dipojokan perpustakaan, selain tidak banyak yang memerhatikan, tempat dipojokan juga bisa membuatnya lebih konsentrasi.

Setelah mengambil buku dan mendapat tempat yang ia inginkan. Albar mulai berkonsentrasi untuk membaca. Cowo itu membuka buku yang baru saja dia ambil dari sebuah rak.

Ia mulai membaca buku yang berjudul 'Good Vibes, Good Life: How Self-Love Is the Key to Unlocking Your Greatness' karya Vex King yang memiliki arti 'Getaran yang Baik, Kehidupan yang Baik: Bagaimana Mencintai Diri Sendiri Adalah Kunci untuk Membuka Kebesaran Anda'
Buku ini berisi tentang kutipan yang menginspirasi, dan kebijaksanaan tentang penerapan hal-hal positif untuk meraih kehidupan yang lebih bahagia.

Albar tau, jika diusianya yang masih 17 tahun ini, emosinya masih terombang-ambing atau naik turun. Maka dengan itu ia membaca buku tersebut agar ia bisa mengarahkan emosinya.

Dengan khusyuk ia membaca buku tersebut. Sampai seseorang tiba-tiba datang dan mengacaukan konsentrasi cowo ituitu sebentar.

"Albar!" Seru Rasya sembari menggebrak meja yang ada di hadapan dirinya dan Albar.

Orang-orang perpustakaan sempat melirik Rasya karena cewe itu membuat kegaduhan di perpustakaan.

Rasya yang menyadari dirinya salah. Menyengir kikuk kemudian meminta maaf. "maaf,"

Mereka menghiraukan kata maaf dari Rasya, mereka memilih kembali pada dunia mereka masing-masing. Pada buku yang sedang mereka baca dan pada alur cerita yang fiksi.

Alih-alih memperdulikan mereka, Rasya memilih kembali menatap Albar yang masih fokus terhadap bukunya.

Gadis itu tersenyum sambil menopang dagu, "Albar ganteng! Gak ada yang bisa nyaingin!" Puji nya tulus.

"Btw, kita ketemu terus. Kata orang kalau cewe sama cowo ketemu terus berarti mereka jodoh! Gue sama lo jodoh, dong?!" Celotehnya riang. "Aamiinin aja deh, aamiinin banget malah. Pokoknya kalau gue jadi istri, lo, gue bakalan taat sama turut sama, lo," Ujar Rasya yakin. "Gue bakal ngasih cinta kasih gue seluruh nya buat lo, lo itu segalanya ...."

"Halu." Cetus Albar, cowo itu menatap Rasya dengan tatapan risih.

"Ke taman, yuk?!" Ajak Rasya antusias. Cowo itu memutar bola matanya jengah. Mengapa di perpustakaan begini ia harus bertemu dengan Rasya? Harusnya 'kan di perpustakaan itu tenang, damai, tidak ada gangguan.

Albarasya || Lee Jeno √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang