HAPPY READING ALL!
________________,,,,,__________________
_________Note : Kalau ada typo tandain, yah, sobat. 🙏
.
.
._____
Malam hari yang tidak cukup baik untuk Albar. Setelah selesai dari pertemuannya dengan klien papa di sebuah kafe, pulangnya ke rumah diguyur hujan yang cukup deras. Namun, Albar tetap menerobos hujan sekalipun motor kendaraan yang ia bawa.
Guyuran hujan begitu menggema di telinganya. Albar sebisa mungkin melihat dengan fokus jalanan raya. Tetapi, walaupun sudah berusaha semaksimal mungkin, hujan itu tetap menjadi pemenangnya.
Sebab merasa tidak bisa lagi untuk menerobos hujan, laki-laki itu menepikan kendaraannya di sebuah kedai kopi. Cukup ramai di sana. Orang-orang banyak yang berteduh dan menghangatkan tubuh mereka dengan meminum secangkir kopi panas.
Albar melirik jam yang melekat di pergelangan tangannya. Ia berdecak. Jam sudah menunjukkan pukul 10 lewat tetapi dirinya masih belum sampai rumah karena hujan mempersulit jalannya. Ia cek ponselnya. Namun sayang, ponsel nya kehabisan daya dan mari total.
Maka dari itu Albar memutuskan membuka jaketnya dan masuk ke dalam kedai kopi.
Saat pertama masuk dirinya sudah menjadi pusat perhatian para pengunjung. Oleh karena itu, untuk menghindari pandangan tersebut, Albar memilih untuk duduk di kursi yang berada di sudut ruangan. Ia memesan satu kopi dan meminum kopi tersebut untuk menghangatkan tubuhnya.
Tidak perlu waktu lama untuk menunggu hujan sedikit reda. Albar kini sudah keluar dari kedai itu dan mulai menaiki motornya kembali.
Hanya tinggal gemercik hujan yang Albar lalui. Ia rasa itu tidak terlalu buruk. Tetapi untuk kali ini dari arah berlawanan terlihat sebuah mini bus hitam melaju dengan kecepatan yang begitu tinggi. Arahnya pun terlihat terombang-ambing. Albar tidak paham kenapa, tetapi sebisa mungkin ia menghindar dari mobil tersebut. Namun, ketika ia mencoba membanting stir, jalanan aspal seperti menyeretnya. Ia dan motornya tergelincir. Kemudian dari arah sebrang sebuah mobil ikut melaju kencang dan menabrak Albar yang sedang kehilangan keseimbangannya. Ia terpental beberapa meter sebelum akhirnya terkapar dengan darah yang bersimbah memenuhi kepalanya dan jalanan.
Hujan deras dengan tiba-tiba turun lagi. Ia mengerang karena air yang berjatuhan begitu ganas, air-air itu menetes membasahi sekujur tubuh nya. Lengannya yang tak berdaya coba ia gerakan. Meraih sesuatu yang Albar kira sebuah cahaya kecil. Kian detik pandangan nya menghitam, beriringan dengan sorotan-sorotan cahaya yang berdatangan pada nya.
"Tu-han shh ...." Lirih nya. Detik berikutnya mata laki-laki itu benar-benar tertutup dan raganya dikerumuni oleh banyak orang.
*****
Untuk jam segini biasanya Rasya sudah tertidur. Tetapi karena sebuah kegundahan yang tiba-tiba menyerangnya membuat ia tidak bisa memejamkan matanya.
"Jam sebelas lewat, lohhh," Gerutunya kala melihat waktu.
Rasya memeriksa ponselnya. Ia agak heran karena seseorang tidak mengabari nya sendari tadi. "Chat aja kali, ya?"
Setelah berpikir, Rasya pun mengirimkan satu pesan pada orang itu. Akan tetapi hanya centang satu yang meresponnya membuat Rasya menghela napasnya.
Ia melemparkan ponselnya ke atas kasur. Beberapa deti kemudian ponselnya bersuara. Ia dengan sigap langsung mengambil ponselnya kembali sambil tersenyum. Tetapi senyum itu tidak bertahan lama saat ternyata bukan orang yang ia tunggu yang mengiriminya pesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Albarasya || Lee Jeno √
Teen Fiction"Suka sama, lo, emang nyakitin, ya?" ________________________________________ ALBARASYA, sesuai dengan judulnya, kisah ini mengisahkan dua insan yaitu Albar dan Rasya. Yang melewati masa remaja madya dengan penuh suka dan cita. Sahabat, teman, dan o...