HAPPY READING ALL!
_________________,,,,,__________________
_________Note : Kalau ada typo tandain, yah, sobat. 🙏
.
.
.
Pengumuman pengumuman, kepada seluruh peserta Olimpiade diharapkan untuk segera memasuki ruangan nya masing-masing.
Sekali lagi,
Kepada seluruh peserta Olimpiade diharapkan untuk segera memasuki ruangan nya masing-masing.
Segera!
"Nah, cepat anak-anak, kalian segera masuk ke dalam ruangan, dan semoga berhasil!" ujar Pak Joni kepada seluruh anak-anaknya.
Semuanya serempak mengangguk. Mereka langsung memecah masuk ke dalam ruangan Olimpiade mereka masing-masing.
FYI : Olimpiade yang dilaksanakan yaitu Olimpiade mengerjakan soal-soal, jadi tidak tanya jawab secara langsung.
Olimpiade akan segera dimulai dalam waktu 7 menit lagi. Sekali lagi semua peserta segera memasuki ruangan.
Albar sudah masuk ke dalam ruangan, pria itu hanya membawa kartu peserta saja, semua barang-barang yang laki-laki itu bawa ditahan di luar ruangan oleh petugas.
Dan untuk alat tulis pun, semuanya itu sudah disiapkan oleh pihak yang bersangkutan. Para peserta memang benar-benar masuk dengan tangan kosong.
Albar mencari tempat duduknya, dan ternyata laki-laki itu mendapat tempat dibagian pojok kanan urutan ke tiga. Laki-laki itu langsung duduk dan menunggu.
Tidak berselang lama, seorang petugas datang ke dalam ruangan. Lalu membagikan lembaran kertas kepada masing-masing peserta. Setelah semuanya terbagi, petugas itu mengambil duduk di depan.
"Baik, semuanya sudah terbagi 'kan?" tanya petugas tersebut. Ia mencoba mengeceknya lagi takut ada kesalahan.
"Sudah." jawab seisi ruangan serempak.
Petugas itu mengangguk. "Yasudah, sesuai apa yang kita tau sebelumnya, didalam lembaran kertas ini terdapat 50 butir soal, dan untuk menyelesaikan semuanya, kalian hanya diberi waktu 90 menit, dan sebelum kalian semua mengerjakan soal-soal Olimpiade ini, saya akan persilakan kalian berdoa terlebih dahulu sesuai dengan kepercayaan kalian masing-masing, maka dari itu satu menit kedepan saya persilakan anda semua untuk berdoa." kata petugas tersebut. Dan semuanya langsung menundukkan kepalanya untuk berdoa.
Setelah berdoa selesai mereka semua langsung mengerjakan soal-soal tersebut.
Albar menarik napasnya mencoba relaks, laki-laki itu mulai mengerjakan soal-soal Fisika yang seperti nya sudah biasa dia kerjakan. Karena jika kita liat, tidak ada gurat ke pusingan di dahi laki-laki itu.
****
Di dalam ruangan Rasya mengerjakan soal matematika nya dengan fokus, dan ternyata, gadis itu mendapat posisi duduk dibagian sangat depan dan di tengah-tengah.
Rasya seperti begitu bersemangat, tetapi, gadis itu memang selalu bersemangat, apalagi mengerjakan soal-soal lomba seperti ini. Dia selalu mengerahkan semuanya, dan dia juga selalu menerima apapun hasilnya nanti. Mau kalah atau menang, Rasya selalu bersyukur, dan bersyukur dalam kekalahan nya itu ia selalu bilang pada dirinya sendiri dengan kata-katakata-kata, Enggak papa, perihal menang itu bonus, kalau kamu kalah, berarti kamu masih harus terus belajar, karena dari kegagalan kamu sekarang ini, kamu bakal lebih baik! Sekarang, ambil aja hikmahnya, belajar dari kegagalan dan pengalaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Albarasya || Lee Jeno √
Teen Fiction"Suka sama, lo, emang nyakitin, ya?" ________________________________________ ALBARASYA, sesuai dengan judulnya, kisah ini mengisahkan dua insan yaitu Albar dan Rasya. Yang melewati masa remaja madya dengan penuh suka dan cita. Sahabat, teman, dan o...