PART 59 || Pantai dan torehannya

1.4K 143 3
                                    

HAPPY READING ALL!

________________,,,,,__________________
_________

Note : Kalau ada typo tandain, yah, sobat. 🙏

.
.
.

_____

Lili berjalan tergesa-gesa di koridor sekolah. Ia membawa setumpuk buku sendiri. Pandangannya bahkan selalu ia tundukkan ke lantai. Sampai-sampai, tidak sengaja ia menubruk seseorang dan buku-buku yang ia bawa pun jatuh berantakan di atas lantai.

"Maaf gak sengaja." Ujarnya yang langsung memunguti buku-buku nya yang terjatuh.

Lili pikir orang yang ia tabrak akan langsung pergi, tapi ternyata sampai ia selesai membereskan bukunya kembali orang itu masih berdiri di depan Lili. Lili mencoba untuk menatap seseorang itu.

"A-Albar?" Ucapnya terkejut.

Albar menatap sinis pada nya. Lili pun langsung menundukkan kepalanya agar tidak kontak mata dengan tatapan mematikan dari Albar. Ia sudah tahu, Albar pasti sangat membencinya.

"Jauhin Rasya." Peringat Albar tegas.

Lili tidak berani untuk menjawabnya. Namun setelah mengucapkan itu Albar lantas pergi. Tetapi disini adalah seorang Lili. Gadis itu bahkan sempat menyemprotkan parfum ke punggung Albar sebelum laki-laki itu benar-benar pergi.

"Semoga berhasil." Kata Lili dengan senyum mautnya.

*****

Ini adalah waktu istirahat dan Albar berhasil menemui Rasya di lorong sekolah. Laki-laki itu membawakan sesuatu untuk Rasya.

"Titipan dari mama." Kata Albar.

Rasya menerimanya dengan senang hati. "Aku jadi gak enak lohh sama mama kamu."

"Mama seneng sama kamu, gimana bisa dia merasa direpotkan?" Tanya Albar, Rasya pun tersenyum.

"Aku juga bawain sesuatu," Rasya mengeluarkan sesuatu yang ia bawa. "Nih," Ia memberikan lunch box yang ia bawa pada Albar. "Jangan lupa di makan!" Pesannya.

"Apa?" Tanya Albar setelah menerima kotak tersebut.

"Salad buah," Kata Rasya.

Albar terdiam membuat Rasya merasa ada yang salah dengan pemberiannya pada Albar.

"Kamu gak suka, ya?" Tanya Rasya.

Albar menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. Senyum yang sangat mematikan! "Enggak, aku suka. Aku bakal habisin."

Rasya tersenyum senang. "Makasih, ya?"

"Makasih juga." Balas Albar.

"Yaudah kalau gitu kamu mau ke kantin?" Tanya Rasya pada Albar.

"Iya, soalnya temen-temen aku di sana." Jawab Albar.

Rasya mangut-mangut. "Tapi kamu tenang aja, aku gak akan bagi-bagi pemberian kamu buat aku sekalipun mereka minta dan maksa." Ujar Albar.

"Eh," Rasya terkejut.

"Gak papa 'kan?" Tawa Rasya langsung pecah melihat ekspresi Albar yang seperti itu. "Terserah kamulah, itu kan hak kamu."

"Makasih," Kata Albar. "Kamu mau ke kantin juga?"

"Enggak, aku ke kelas lagi soalnya Maya lagi gak enak badan, jadi aku bakal nemenin dia di kelas."

Albarasya || Lee Jeno √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang