PART 64 || Selamat hari kelulusan [Akhir]

2.9K 208 30
                                    

SELAMAT MEMBACA BAGIAN AKHIR

'Rasyana to Albara'

Kalian baca baik-baik, pelan-pelan, pake perasaan, dan satu lagi pakai pikiran. Kalian baca pakai semua itu agar kalian paham.

Kalau ada typo tandain, yah, sobat <3

.
.
.

_____

Empat ratus lima puluh satu hari dari luka. Kini Rasya sudah menerima sebuah amplop yang berisi selembar kertas. Sebuah tanda lulus atau tidak dirinya dari masa putih abu-abu.

'LULUS'

Tulisan itu begitu tercetak jelas di selembar kertas tersebut. Rasya menarik bibirnya membuat sedikit senyuman.

"Bapak bangga sama kamu, Rasya. Jangan pernah lagi berputus asa karena kehilangan seseorang." Ujar Pak Joni menepuk bahu gadis itu.

Rasya melukis senyum di bibirnya. "Terimakasih, Pak,"

Pak Joni balas tersenyum. "Terus berjalan dan raih mimpimu. Tidak usah tergesa-gesa. Cukup berjalan pelan dan bertahan." Katanya lagi.

"Baik, Pak!"

Rasya pun keluar dari ruangan tersebut. Ia disambut oleh seseorang yang sudah memberikan senyuman kepadanya.

"Selamat atas kelulusan kamu, Rasya." Ujar gadis yang kini sudah bisa merias tipis wajahnya dengan make up natural.

"Makasih, Li. Kamu juga ya, selamat." Balas Rasya sambil tersenyum tipis.

Ia balas tersenyum. Dan dari kejauhan tampak seseorang yang sangat familiar bagi Rasya berlari kecil dengan sepatu putih kesayangan nya yang ia kenakan.
"RASYAAA," Serunya. Ia langsung memeluk tubuh Rasya dengan erat. "Selamat hari kelulusan!" Tambahnya lagi dengan sumringah.

"Habis dari mana, sih?" Ketus Rasya kesal. Padahal tadi ia rasa mereka sama-sama, tetapi saat dirinya menerima amplop, gadis itu sudah tidak ada di tempat semula.

"Tadi dipanggil sama Boden." Jawabnya menyengir.

Rasya hanya bisa menghela napasnya. Sedikit rasa sakit kembali ia rasa setelah mendengar nama sahabat dari seseorang yang sangat ia rindukan satu tahun lebih ini.

"Eh ada Lili juga." Ujar Maya setelah mengalihkan tatapannya pada seseorang yang terdiam di samping Rasya.

Lili memberikan senyumannya. "Selamat hari kelulusan, Maya,"

Maya tersenyum. "Lo juga ya," Katanya.

Kemudian suara seruan mengalihkan pandangan mereka lagi. Suara seruan itu berasal dari Aldi yang kini sedang berkerumun bersama teman-teman nya.

Maya merangkul tangan Rasya dan Lili. Kemudian gadis itu menarik mereka untuk menghampiri temannya.

"Selamat hari kelulusan, Rasya." Ujar Aldi pada gadis itu. Rasya tersenyum. "Makasih ya, Di," Ucapnya.

"Baik, Sya?" Boden bertanya.

"Selalu." Jawab gadis itu.

Sedangkan Wawan sedikit tampak gamang melihat sosok Rasya dihadapannya. Andai, lo, ada, Bar, mungkin dia gak akan sedih kayak gini. Laki-laki itu membatin. Gue juga kangen, lo, traktir gue. Tambahnya.

Albarasya || Lee Jeno √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang