HAPPY READING ALL!
_________________,,,,,__________________
__________"Aldi, Aldi," panggil Rasya. Gadis itu tertatih-tatih mengejar Aldi dari belakang dengan langkah kecilnya.
Cowok itu menoleh, menatap bingung ke arah Rasya. Tidak biasanya Rasya memanggil dirinya. Ada apa? Jangan sampai Rasya mau bilang suka pada dirinya. Ahhhh bisa-bisa dia dituduh perebut gebetan orang nanti.
"Eh, Rasya cantik, kenapa?" tanya Aldi ramah.
Rasya merasa dirinya tidak salah orang saat Aldi meresponnya begitu. Ia semakin merasa beruntung, karena pasti Aldi akan menuruti apa maunya.
Aldi memang selalu care kepadanya, sayangnya gadis itu tidak tertarik pada Aldi, ia hanya ingin berteman saja. Karena Rasya memang ingin ke 'Al' yang satunya lagi. Albara.
"Gue mau minta nomor Al, boleh?" tanya Rasya langsung pada intinya. Ia memang tipikal orang yang sangat jarang untuk berbasa-basi.
Menurut dia, basa-basi itu akan membuang-buang waktu saja. Setiap detik, menit, dan jam bagi hidupnya adalah sesuatu yang sangat berharga. Jadi, dia tidak boleh menyia-nyiakan setiap detik dalam hidupnya itu.
Apalagi dengan mengobrol tanpa ada manfaatnya. Kesana-kesini membahas sesuatu yang unfaedah dan biasanya malah menambah dosa karena ujungnya jatuh pada ghibah.
Dia harus melakukan hal yang bermanfaat dalam kehidupannya. Seperti mendapatkan hati Albara Alexander Nugraha salah satunya. Itu suatu hal yang bermanfaat baginya karena bisa bersama dengan Albar akan membuat jantungnya selalu sehat.
Aldi sedikit terkejut dengan permintaan gadis itu,
"Serius lo minta, Sya?" tanya Aldi menatap lurus pada Rasya."Iyalah!" seru gadis itu, "cepetan, punya, gak?"
Aldi berpikir, kalau dia memberikan nomor Albar pada Rasya, dia akan mendapat hukuman besar dari cowok itu.
Tidak bisa menyontek tugas selama satu minggu, tapi, kalau tidak memberikannya pada Rasya, dia tidak akan mendapatkan royality dari gadis itu. Dan biasanya royality yang Rasya kasih akan cukup untuk jajannya seminggu ke depan. Ia jadi semakin pusing."Tapi ..." Aldi menahan perkataanya.
"Tapi apa?" tanya Rasya, "Lo takut dimarahin sama Al? Gak akan! Gue yang tanggung jawab!" ucapnya meyakinkan Aldi.
Cowo itu menatap Rasya penuh selidik,
"Serius, lo?" tanya Aldi. Gadis itu mengangguk, "Iya. Tapi lo gak bakalan dapet royality dari gue, gimana?""Lah kok, gitu?!" seru Aldi tidak suka. Bagaimanapun royality dari Rasya selalu besar dan membuat dirinya senang.
"Yah ... pilihannya ada dua, dapet bonus dari gue dan gue kasih tau sama Albar siapa yang udah ngasih nomornya ke gue, atau gak gue kasih bonus dan gak gue kasih tau gue dapet nomornya dari siapa." ucap Rasya.
"Curang, lo!" kesal Aldi.
"Bukan curang, tapi main pintar," kata Rasya sambil tersenyum bangga.
Aldi hanya berdecak, "untung cantik!" gerutunya.
Lalu ia mengeluarkan ponselnya, mengetik sesuatu, "udah gue kirim tuh, nomor Al ke WA, lo," kata Aldi dengan menekuk wajahnya.
Senyum Rasya menyeringai saat membuka pesan dari Aldi. Namun dalam sesaat juga ia mengerutkan keningnya, heran.
ALBARANJAY
Rasya membaca nama kontak yang diberikan Aldi untuk Albar. Gadis itu terkagum-kagum dan terkejut diwaktu yang bersamaan.
"Namanya ...." ucap Rasya tertahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Albarasya || Lee Jeno √
Teen Fiction"Suka sama, lo, emang nyakitin, ya?" ________________________________________ ALBARASYA, sesuai dengan judulnya, kisah ini mengisahkan dua insan yaitu Albar dan Rasya. Yang melewati masa remaja madya dengan penuh suka dan cita. Sahabat, teman, dan o...