PART 12 || Junior vs Senior

2K 199 4
                                    

HAPPY READING ALL!

_________________,,,,,__________________
_________

Note : Kalau ada typo tandain, yah, sobat. 🙏

"Sejak kapan lo disini, Sya?" Tanya Boden yang tiba-tiba saja datang, menghampiri Rasya yang duduk di kursi taman sekolah.

"Gak biasanya seorang Rasya Gheanejaya menyendiri dan galau kayak gini." Sindir Boden, cowo itu sudah duduk di bagian kursi kosong dekat Rasya.

"Salah yah, gue ngejar-ngejar Albar?" Celetuk Rasya.

Cowo itu langsung mengernyitkan dahinya, "Lo nanya gue?" Jemarinya menunjuk dirinya sendiri.

"Iyalah! Siapa lagi?!" Sewot Rasya.

Boden terkekeh miris, menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Kirain." Ujarnya. "Jadi gimana?" Ulang Boden.

"Salah yah, kalau gue ngejar-ngejar, Albar?" Ulang Rasya.

"Salah gimana maksud, lo?" Tanya Boden heran.

"Gue ngerasa Albar emang gak bakal suka sama gue, Den, kehadiran gue di sekelilingnya aja udah dia tolak. Apalagi kehadiran gue dihatinya?" Gadis itu berucap pelan.

"Ini gimana maksud lo, Sya? Lo mau mundur?"

"Enggak." Balas Rasya cepat, "Gue belum mau mundur, kok! Cuman ... Ya ... Gitu, deh!" Balas Rasya menggantung.

"Gitu gimana?"

"Albar pernah pacaran gak, sih?" Rasya mengalihkan pembicaraan nya.

Boden berpikir sejenak. "Setau gue ..."
Ia menggantungkan ucapan nya. "Enggak."

Pupil mata Rasya langsung membesar, pertanda dirinya bahagia.
"Serius?!"

"Serius!"

Gadis itu mengulum senyumnya. Entahlah, dirinya kini semakin bersemangat. Hatinya yang tadi galau pun tiba-tiba saja tidak ada. Apa hati galaunya itu sudah copot? Semoga saja, yah.

"Kenapa, lo, senyum-senyum sendiri?"  Tanya Boden, "Sinting, lo, Sya?" Celetuk nya.

Rasya membelakkan matanya. "Enak aja!" Elak Rasya, "masa cewe cantik kayak gue sinting?"

Boden terkekeh, "Yaa abis,  lo, senyam ... senyum ..." Ujarnya.

"Ahhhh seneng bangettt!!!!" Tiba-tiba saja Rasya memeluk tubuh Boden erat. Ia menggoyang-goyangkan pelukannya itu.

"Astaghfirullah, Sya ... Bukan muhrim!" Boden segera melepas pelukan itu.

"Sesekali, lo, gue pelukan, Den," Ucap Rasya, "harusnya, lo, bersyukur dipeluk sama gue!" Gadis itu menekuk, mengerucutkan bibir nya.

"Yakan bukan muhrim!" Tandas cowo itu.

Gadis itu semakin mengerucutkan bibirnya, "Kalau sama Maya, gak ada tuh kata bukan muhrim, lo, keluarin, Den! " Cibirnya.

"Beda server." Jawab Boden sambil menyengir.

Gadis itu berdecak. Bisa-bisanya beda server! Dia 'kan sahabatnya Maya, ya berarti dirinya dan Maya sama aja, dong! Iya, gak?

****

"Woy, junior!"

Rasya dan Maya menoleh berbarengan. Mereka memutar bola matanya malas.

"Maaf yah, Kak Vinka Cantika ... Nama gue itu Rasyana Gheanejaya, dan temen gue yang satu ini namanya Maya, bukan junior!" Koreksi Rasya dengan sedikit penekanan.

Albarasya || Lee Jeno √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang