HAPPY READING ALL!
_________________,,,,,__________________
_________Note : Kalau ada typo tandain, yah, sobat. 🙏
.
.
.
"Itu siapa?" tanya Maya menunjuk siluet hitam dibalik jendela."HAAAAAA!!!!"
"HAAAAAA!!!!"
Kedua anak remaja itu tiba-tiba berteriak begitu kencang.
"KENAPA, LO, TERIAAKKK?!!" teriak Maya yang kaget.
"KENAPA, LO, NGIKUTIN GUE TERIAAAKKK??" Rasya bertanya balik.
"LO BIKIN KAGET GUEEE!!!"
Rasya kembali menatap jendela tempat siluet hitam itu terlihat. "SETAANN!!!" gadis itu langsung ngabrit pergi ke dalam kamarnya tanpa mengajak Maya.
"HANTUUUUU!!!!" Maya ikut mengejar Rasya kedalam kamarnya.
BRAK!
Ceklek ceklek
Rasya mengunci pintu kamarnya dengan parasaaan was-was.
DOR DOR DOR!
DOR DOR DOR!!
Rasya terperanjat bukan maen.
"RASYA BUKAIN PINTUNYA, WOY!! GUE MASIH DILUAR!!" teriak Maya dengan setia menggedor-gedor pintu kamar Rasya. "BUKAIN RASYAAAAA!!!!" teriak Maya lagi dari balik pintu.
Rasya pun langsung membuka pintu kamarnya lagi lalu menarik Maya dengan cepat ke dalam kamar sampai Maya tersungkur di dalam kamar karena tak sengaja pegangannya ter banting kan oleh Rasya.
Rasya segera mengunci pintu kamarnya lagi dan menggemboknya.
"Gila!" Maya berseru sambil geleng-geleng kepala dan mengatur napasnya yang tidak beraturan.
"Setan, May," kata Rasya pelan, sama-sama masih mengatur napasnya.
"Lo bikin gue jantungan setengah mati tau, gak?!" keluh Maya yang bersidekap dada.
"Ada setan."
"Lo bikin gue kaget!"
"Itu setan." kata Rasya tetap dengan kata setan pada Maya.
Maya memutar bola matanya jengah. "Kalau rampok gimana?" celetuknya enteng.
"Heiuussss!!" Rasya menempelkan jari telunjuk pada bibir nya sendiri. "Sembarangan banget, lo, ngomong!" ia menonyor jidat Maya sedikit keras.
"Bayangannya, bayangan manusia, Sya," ujar Maya. "Item-item lagi, hih!" gadis itu bergidik.
"Gausah nakut-nakutinnn!!!" delik Rasya.
"Bukan nakut-nakutin, gue nya juga takut!" ungkap Maya. Tak bisa dipungkiri, Maya menjadi tremor karena ulah Rasya tadi, yang tadinya Maya akan berusaha bersikap tenang, malah jadi ambyar karena Rasya malah berteriak dan heboh.
"Gimana kalau mereka mau ambil semua barang berharga yang ada di rumah, lo?" ucap Maya setengah terkejut. "Mana di dalam cuma ada kita berdua lagi." Ia mengedarkan penglihatan nya ke seluruh penjuru kamar Rasya.
"Sttttt, lo jangan ngehalu yang enggak enggak!" Rasya mencoba berpikir jernih walaupun dalam hati, ia dihantui rasa takut dan penasaran.
"Coba gue liat dari jendela aja kali, ya?" tanya Maya yang mulai beranjak mendekati jendela kamar Rasya yang kebetulan menjorok ke halaman rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Albarasya || Lee Jeno √
Teen Fiction"Suka sama, lo, emang nyakitin, ya?" ________________________________________ ALBARASYA, sesuai dengan judulnya, kisah ini mengisahkan dua insan yaitu Albar dan Rasya. Yang melewati masa remaja madya dengan penuh suka dan cita. Sahabat, teman, dan o...