PART 21 || Lambang Unsur

1.9K 188 6
                                    

HAPPY READING ALL!

_________________,,,,,__________________
_________

Note : Kalau ada typo tandain, yah, sobat. 🙏

Rasya bersemangat sekali di pagi ini, walaupun semalam dirinya kurang sehat, tapi pagi ini jiwa semangatnya telah mengalahkan sakit yang ia rasakan. Sepagi ini gadis itu sudah mengenakan seragam sekolah SMA Palapa dan sudah mempoles wajahnya dengan bedak tipis-tipis agar wajahnya tidak terlihat buluk.

"Kamu mau sekolah, Sayang?" Tanya Baqi pada Rasya. Jujur, pria paruh baya itu khawatir pada putri satu-satunya ini.

"Iya, Pah." Balas Rasya. Gadis itu meletakan tasnya di kursi meja makan kemudian duduk.

"Emang badannya udah sehatan?" Baqi bertanya memastikan.

Rasya mengangguk mantap. "Udah, kok, Pah, tenang aja."

Pria paruh baya itu hanya bergumam. Keluarga kecil itu yang tinggal menyisakan ayah dengan anak memilih untuk diam sebentar dan memakan sarapan yang telah disajikan.

Sebenarnya mereka memiliki pembantu, hanya saja pembantu mereka tidak full 24 jam berada di rumah. Pembantu itu hanya bekerja dari pagi sampai sore lalu kemudian pulang.

Jadi karena mode kerjanya seperti itu, setiap malam jika Baqi sedang melaksanakan tugas di luar kota Rasya selalu sendirian dan kesepian, gadis itu terkadang juga mengajak Maya untuk menginap, menemani kesepian malamnya.

"Papa Rasya pergi, yah?" Pamit Rasya pada Baqi.

"Kok buru-buru amat?" Heran Baqi. "Masih pagi, lho, baru jam 6." Tuturnya setelah melihat jam di dinding.

"Ada urusan dulu." Balas Rasya.

"Urusan apaan? Emmm, putri Papa udah gede ternyata."

"Yaiya, dong, Pah! Udah sweet seventeen juga!" Balas Rasya cepat. "Yaudah Rasya berangkat, yah? Assalamu'alaikum!" Gadis itu salim pada Baqi kemudian meraih tasnya.

"Wa'alaikumussalam."

"HATI-HATI, YAH!" Seru Baqi karena Rasya sudah pergi keluar rumah.

"IYAAA." Balas Rasya dibalik pintu masuk rumah.

*****

"OEMGIII!!! Lo tau, gak kalau cerita wattpad yang judulnya Septihan mau di series-in?"

"Tau." Jawab seorang gadis yang sekarang sedang menjadi lawan bicara Siska yang sedang heboh kebangetan di dalam ruangan kelas.

"Gak sabar banget, gueeeeee. Pokoknya yang meranin si Asep kudu yang bener-bener TOP! Gak boleh ada kekurangan apapun! Soalnya si Asep cowo dengan kasta tertinggi didunia perwattpad-an. Gue, gak mau enggak sesuai ekspetasi!" Ujarnya lagi.

"NGAREP, KOK SAMA YANG, GAK NYATA?!" Seru Aldi yang sendari tadi menguping percakapan gebetan dengan temen sekelasnya.

"Apaan, sih, lo?" Delik Siska tidak suka. "Gak ada urusan, yah!" peringatnya tajam.

Albarasya || Lee Jeno √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang