PART 56 || Lo tau?

1.6K 163 13
                                    

HAPPY READING ALL!

________________,,,,,__________________
_________

Note : Kalau ada typo tandain, yah, sobat. 🙏

.
.
.

_____

Sewaktu kecil, Albar selalu di tinggal oleh kedua orang tuanya. Sewaktu kecil, Albar banyak menghabiskan waktunya bersama bibi, dan sewaktu kecil, kedua orang tuanya sibuk dengan pekerjaan mereka.

"Bibi masak apa?" Bibi sontak terkejut kala mendengar suara berat dari seorang laki-laki secara tiba-tiba.

"Astaghfirullahalazim ..., Aden bikin kaget bibi aja." Bibi mengusap dada sambil menengok pada Albar.

Anak remaja itu tersenyum. Dan setelah sekian lama, bibi baru bisa melihat senyuman itu lagi. "Maafin Albar, bi," Ucap Albar.

Bibi tersenyum. "Enggak papa atuh." Albar tersenyum lagi.

"Aden kenapa? Kayaknya lagi bahagia banget," Tanya bibi penasaran.

"Bibi lagi masak apa?" Bukannya menjawab, Albar malah bertanya balik pada bibi.

Bibi hanya menggelengkan kepalanya sambil sedikit menghela napas. "Lagi bikin sop, kenapa emang? Aden kayaknya lagi bahagia, gak mau transfer cerita bahagianya nih sama bibi?

Dulu ya, waktu aden kecil serinnggg banget cerita sama bibi, sampe-sampe aden punya pensil baru aja aden ceritain sampe aden liatin sama bibi, sekarang gimana?"

Albar membantu mengambilkan bibi garam kemudian memberikannya pada bibi. "Nanti Albar ceritain, deh," Kata Albar membuat bibi menggelengkan kepalanya sambil tersenyum tipis.

"Ngomong-ngomong, Mama-Papa gak ada di rumah, bi?" Tanya Albar kemudian.

"Nyonya ada 'kok," Jawab Bibi.

"Ada? Enggak berangkat kerja?" Albar sempat mengerutkan keningnya karena heran.

"Kayaknya enggak deh, den," Balas Bibi.

Dan saat itu derap langkah terdengar mendekati mereka berdua.

"Udah pulang, sayang?" Albar dan bibi menoleh pada sumber suara, disana ada Gina dengan penampilan santainya.

"Mama, gak kerja?" Albar balik bertanya.

"Emang kenapa kalau mama, gak kerja?" Gina malah bertanya lagi pada Albar sambil terkekeh.

"It's a strange thing for me."

"Strange?" Beo Gina.

"Yeah, that's really weird. The house is used to being quiet dan cuma bibi sama mamang yang selalu ada sama Albar." Entah dalam pikiran sadar atau spontan, tetapi kata-kata itu berhasil membuat Gina merenung kembali.

"Albar mau ke kamar dulu simpen tas." Ujar Albar pamit pada keduanya. Karena tadi alih-alih ia menyimpan tasnya terlebih dahulu, ia malah memilih untuk menghampiri bibi di dapur dan tasnya yang ia gendong di bahu.

Bola mata Gina mengikuti punggung Albar yang semakin menjadi dan akhirnya tidak terlihat lagi. Kemudian wanita itu menatap bibi yang kita sedang mengaduk sop yang ia buat.

"Bi," Panggil Gina.

Bibi menyimpan sinduk sop tersebut lalu mematikan kompor.
"Iya kenapa, nyonya?" Tanya bibi kemudian.

Albarasya || Lee Jeno √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang