PART 44 || Jadi kamu?

2.3K 247 12
                                    

HAPPY READING ALL!

_________________,,,,,__________________
_________

Note : Kalau ada typo tandain, yah, sobat. 🙏

.
.
.

Malam harinya, Rasya seperti biasa belajar, kemudian setelah belajar ia pergi ke kamar bekas Papa untuk melepas semua pikiran yang sedang menumpuk di otaknya. Setidaknya, dia bisa melihat-lihat kenangan di kamar Papa. Rasya bisa mencium bau baju Papa, Rasya bisa tidur di ranjang bekas Papa, dan Rasya bisa melihat album yang Papa simpan di lacinya.

Album yang berisi, Papa, Mama, dan Rasya dari mulai kecil hingga remaja madya, sekarang. Semuanya ada di album itu. Papa sengaja mengabadikannya. Karena kebetulan, Papa memang seseorang yang sangat suka sekali dengan poto-memoto.
Hal sekecil dan sesederhana apapun pasti Papa poto, sampai-sampai ada poto Rasya ketika gadis itu sedang memakan remot TV saat ia masih berumur 17 bulan.

Rasya bisa saja menangis setelah melihat-lihat album itu, tetapi untuk malam ini, Rasya tidak bisa menangis, karena satu sosok dari luar muncul yang membuat gadis itu penasaran.

Kenapa dia selalu ada?

Siapa dia sebenarnya?

Apa maksudnya?

Semua pertanyaan tersebut timbul ketika sosok ber hoodie itu kembali muncul untuk mengirimkan kotak seperti biasanya. Sebenarnya Rasya sudah ingin mencari tahu tentang sosok ber hoodie itu sejak lama, karena memang bukan akhir-akhir ini saja dia muncul, tetapi bulan-bulan lalu juga. Namun, semuanya terhalang karena semua kejadian yang telah menimpa Rasya secara tiba-tiba akhir-akhir ini.

Rasya tidak tau apa motifnya. Tetapi jujur, Rasya menyukai surat-surat yang ada di dalam kotak itu. Ya ... Walaupun ada sebagian surat yang dia tidak simpan atau dia buang karena merasa kurang penting. Namun jika dipikir-pikir juga, untuk apa Rasya mengkoleksi surat-surat itu? Rasanya tidak akan berpengaruh pada dirinya, tetapi hati kecil Rasya selalu menyuruh untuk menyimpannya. Bahkan bunga mawar putihnya pun juga. Ia menyimpannya sampai bunga-bunga itu mengering.

Belum Rasya mengambil tindakan apa-apa, sosok ber hoodie hitam itu sudah mengendap-ngendap untuk pergi dari rumah Rasya. Tetapi dia kembali sembunyi karena ada warga yang melewat di depan rumah gadis itu.

Sosok ber hoodie itu bernapas lega. Warga yang baru saja lewat tidak melihat nya dan mulai berjalan jauh dari rumah Rasya. Kemudian sosok itu keluar dari tempat persembunyian nya. Tetapi sial! Saat ia akan melangkah pergi, ada seseorang yang mencekal tangannya dari belakang.

"Tunggu,"

Ia langsung mematung mendengar suara tersebut. Sosok itu benar-benar tidak menggerakkan tubuhnya sedikit pun dan tidak mengeluarkan suara.

"Kamu siapa?"

Dia tidak menjawab.

Rasya menghembuskan napasnya kesal. "Siapa kamu sebenarnya? Kenapa kamu terus datang kerumah aku?!" Rasya sedikit menyentak.

Namun sosok itu tetap diam.

"JAWAB!" Bentak Rasya keras. Tetapi nihil. Sosok itu tetap diam dan membuat emosi Rasya menaik.

Dengan tubuh mungilnya Rasya mencoba membuka paksa tudung yang menutup kepala sosok itu. Dan sudah dipastikan dia seorang laki-laki. Karena perawakan nya saja terlihat bukan seorang perempuan.Rasya merasa kesusahan, tetapi ia akhirnya berhasil membuka tudung penutup kepala itu.

"A-Albar?" Rasya terkejut setengah mati. Albar mulai mengangkat kepalanya yang tertunduk dan mencoba menatap Rasya yang kini sedang syok.

Kontak mata berhasil terjadi antara keduanya.

Albarasya || Lee Jeno √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang