PART 42 || Memang Albar yang telat

2.7K 242 7
                                    

HAPPY READING ALL!

_________________,,,,,__________________
_________

Note : Kalau ada typo tandain, yah, sobat. 🙏

.
.
.

Dari sini Rasya belajar. Ternyata dicintai itu memang lebih baik daripada mencintai. Dikejar lebih berharga daripada mengejar. Diperhatikan lebih indah daripada memerhatikan. Dan semua itu hanya Rasya dapat dari Bagus. Benar kata Maya tempo lalu, jika Bagus akan menjadikannya seperti seorang ratu.

"Bengong mulu," Tegur Bagus.

Rasya terkejut dan mengerjapkan matanya. "Lagi enak-enaknya, tau gak?" Dengus Rasya kesal.

"Ya maaf, kirain aja nanti kalau kamu kesambet gimana?"

Rasya mengulum senyumnya. Gadis itu kini memang jadi sering salting.

"Lah, kamu kenapa senyum-senyum sendiri?! Beneran kesambet?!" Panik Bagus.

"Eee, enggak lah! Cuma ... Gak tau kenapa kamu lucu, Gus,"

"Oh."

"Singkat banget?"

"Kamu mau ikut, gak?" Bukannya menjawab pertanyaan Rasya. Bagus malah mengalihkan topik.

"Kemana?"

"Ikut aja dulu, mau, gak?" Tanya Bagus sekali lagi. "Gak jauh dari sekolah, kok," Tambahnya.

Akhirnya Rasya pun menurut. Ia dituntun Bagus pergi ke suatu tempat meninggalkan depan kelasnya yang baru saja menjadi tempat percakapan keduanya.

"Disini." Ujar Bagus setelah sampai ditempat itu.

"Aku juga sering kesini!" Seru Rasya senang.

"Lho, iya?"

Rasya mengangguk. "Tapi gak sesering ke pohon di sebrang sana, aku seringnya ke sana, kesini itu kalau emang lagi bener-bener pengen tenang."

"Aku hampir tiap hari kesini." Ujar Bagus memberitahu.

"Ngapain?"

"Ya ..., sama kayak yang kamu bilang, nenangin diri." Jawab Bagus.

"Indah 'kan pemandangannya?"

"Bangettt." Jawab Rasya antusias. "Rumputnya kayak lagi nari-nari, terus bersih lagi, gak ada sampah. Kayak bukan di Jakarta."

Bagus terkekeh. "Sekolah kita sekolah bagus berarti!"

"Haha iyalah!" Rasya tertawa lepas.

"Btw, Maya kemana? Kenapa aku liat sekarang kalian jarang bareng."

"Ada, kok, ya karena jarang barengnya, sih, sekarang aku seringnya sama kamu." Tutur Rasya jujur.

"Beneran? Kok aku, gak nyadar, ya?"

"Sadarin sama aku sekarang." Kekeh Rasya pada Bagus.

"Btw juga, nih, ada apa kamu ngajak aku kesini?" Tanya Rasya pada Bagus.

"Gak apa-apa, cuma mau nyantai bareng aja sama kamu."

Rasya tergelak lagi. "Bagus yang sekarang beda, ya? Sekarang mah malah kayak cowok normal!"

"Emang kemarin-kemarin aku kurang normal, nih?" Tanya Bagus sedikit ketus.

"Terlalu normal!" Seru Rasya tergelak.

Albarasya || Lee Jeno √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang