PART 58 || Dengan Mama

1.6K 183 6
                                    

HAPPY READING ALL!

________________,,,,,__________________
_________

Note : Kalau ada typo tandain, yah, sobat. 🙏

.
.
.

_____

Setelah dekat dengan Albar semuanya berubah. Setelah jadi pacar Albar semuanya berubah. Setelah tahu sifat Albar semua berubah. Hampir setiap
hari jantung Rasya berolahraga dan hampir setiap hari gravitasi gadis itu tidak ada. Ia selalu terbang, terbang dan terbang. Dan hampir setiap hari gadis itu dibuat gila dalam diam.

Kini, Albar menyelipkan bunga krisan putih pada daun telinga Rasya. Sebab di luasnya halaman belakang sekolah itu, ada segunduk bunga krisan putih yang tumbuh dengan indah.

"Eh," Sekejap Rasya merasakan geli di telinganya.

"Kamu cantik." Puji Albar.

"Dari dulu aku emang gak jelek-jelek amat 'kok," Balas Rasya percaya diri. Albar langsung mengapit hidung mancung gadis itu.

"Awww," Rasya mengaduh sambil memegang hidungnya yang memerah.

"Nakal!"

"Dulu gimana?" Tanya Rasya.

"Lebih nakal," Jawab Albar dengan entengnya.

Rasya menekuk wajahnya. Kemudian ia terkekeh mengingat semua hal yang tiba-tiba melintas dalam pikirannya.

"Kenapa kamu?" Tanya Albar heran. Takutnya gadis nya itu kemasukan roh yang tiba-tiba menjadi orang ke tiga antara mereka.

"Kenapa ya, yang namanya masa lalu suka malu-maluin?"

"Malu-maluin?"

Rasya menganggukan kepalanya. "Heem, coba aja deh, kamu inget-inget gimana aku dulu, aku rasa dulu aku emang gak tau malu."

"Kamu emang gak tau malu, tapi aku suka." Kata Albar pada Rasya.

Rasya menegangkan tubuhnya. "Jangan gitu ...." Cicitnya. Rasanya pipinya kini sudah memerah seperti buah delima.

Albar tersenyum sambil geleng-geleng kepala. "Lucu," Katanya.

Rasya semakin menyembunyikan wajahnya dari pandangan Albar.

"Kamu itu istimewa, Sya," Kata Albar.

Kalau kata pepatah, sudah jatuh tertimpa tangga pula. Ya, Rasya sedang merasakan itu. Terus dibuat salah tingkah oleh Albar.

"Kamu berbeda,"

"Albar," Panggil Rasya.

Albar menoleh. "Kenapa?"

"Kamu yang istimewa, kamu yang berbeda, dan kamu aneh." Kata Rasya.

"Kamu itu ..., ah– udah aku bilang dari dulu 'kan kalau menjabarkan kamu itu susah?" Rasya merasa putus asa. Sejak dulu ia mencoba mendeskripsikan bagaimana Albar dan kenapa dirinya bisa menyukai dia, itu selalu sulit.

"Kamu gak perlu ngejelasin, Rasya. Aku gak butuh. Tapi kamu harus tau kalau aku selalu butuh kamu." Ucap Albar pada Rasya.

"Why do you need me?"

"Karena hidup itu kamu, Rasya."

Beberapa saat keheningan terjadi antara keduanya. Perkataan Albar baru saja benar-benar membuat Rasya berpikir keras. Ia tidak percaya jika laki-laki yang dulu selalu mengusirnya kini sangat membutuhkannya. Always, Rasya berpikir hidupnya kini adalah mimpi.

Albarasya || Lee Jeno √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang