PART 27 || Tanda Tanya

2.1K 256 123
                                    

HAPPY READING ALL!

_________________,,,,,__________________
_________

Note : Kalau ada typo tandain, yah, sobat. 🙏

.
.
.

Waktu menunjukkan pukul 5 sore, Albar sudah selesai melaksanakan eskul basket, cowo itu kini sedang berada di dalam kelas untuk mengambil sesuatu yang tertinggal sebelum dirinya akan pulang.

"Albar bisa anterin Lili pulang, kan?" tanya Lili yang dari tadi membuntuti cowo itu.

Albar yang memunggungi Lili kini berbalik badan-berhadapan dengan Lili. "Lo sengaja nungguin, gue?" tanya Albar.

Lili mengangguk sambil tersenyum. "Heem." ujarnya.

"Kenapa? Kenapa, lo, gak pulang dari tadi? Sekarang udah sore banget, Li," ujar Albar yang seperti nya kurang suka dengan apa yang dilakukan oleh Lili sekarang.

Lili menundukan kepala nya, sedih. "Maaf."

"Lili, gak bermaksud, kok. Yah, cuman 'kan Lili gak ada yang anterin pulang, jadi Lili sengaja nungguin Albar karena Albar biasanya mau nganterin Lili pulang."

Albar menarik napasnya lalu menghembuskannya lagi. "Jangan gitu." katanya pada Lili. "Sorry. Gak bermaksud apa-apa."

Lili mendongak, menatap manik mata coklat milik Albar dengan tatatapa sendu. "Albar, gak marah sama Lili?" tanya Lili.

"Enggak." balas Albar. "Kalau, lo, mau gue anterin pulang, tunggu aja diparkiran sekarang." ujarnya kemudian.

Lili tersenyum sambil mengangguk patuh. "Yaudah Lili tunggu di parkiran, yah,"

"Heem."

Lili kemudian pergi dari kelas Albar dan menunggu diparkiran sesuai instruksi cowo itu.

Sedangkan Albar melanjutkan mencari kegiatan di dalam kelas sebentar. Setelah benda yang tertinggal Albar masukan ke dalam tasnya Albar keluar ruangan, cowo itu menutup pintu dengan rapat. Namun saat ia berbalik badan dan ingin melangkah ke lorong, tong sampah depan kelasnya membuat dirinya berhenti sebentar. Ia menengok ke isi tong sampah itu, kemudian, ia mengambil sesuatu dari dalamnya. Botol air panda yang Rasya berikan tadi pagi padanya. Ya, Albar mengambilnya lagi.

Cowo itu sempat melukiskan senyum tipis nya sebelum akhirnya memasukkan botol air panda itu ke dalam tasnya. Hingga akhirnya ia berjalan lagi menyusul Lili yang sudah menunggu di parkiran.

*****

Sekarang Rasya sedang berada di meja belajarnya, namun sayangnya, otaknya sedang tidak bisa diajak berkompromi. Otaknya itu masih saja berkelana tentang kejadian tadi sore, tentang interaksi Albar dan Lili.

"Albar beneran suka sama Lili, gak, ya?"

"Kalau beneran, apa Lili suka juga sama Albar?"

"Tapi, kalau Lili gak suka sama Albar, gak mungkin juga! Albar 'kan udah pasti jadi idaman para cewe manapun."

"Gini banget suka sama orang yang disukai banyak orang."

"Menyiksaku tapi sungguh candu, sungguh canduuuu." Rasya berdendang pelan.

"Tapi ngenes juga, yah, gue? Gak dapet respon apa-apa dari Albar, padahal udah lama berjuang."

"Udah, berjuang, berjuang sekuat teeenagaaa." lagi-lagi gadis itu berucap dengan kalimat yang bernada.

Albarasya || Lee Jeno √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang