Rama dan ketiga sahabatnya berada di rooftop sekolah. Padahal waktu pelajaran belum juga selesai, tetapi mereka telah berada dirooftop sekolah sejak jam pelajaran ketiga dimulai. Seperti biasa, dengan alasan malas untuk belajar mempelajari matematika. Yah, sekarang kelas mereka sedang belajar mempelajari rumus-rumus dalam ilmu mereka. Dan mereka asik membolos di rooftop sekolah, tanpa mau memikirkan angka-angka yang menurut mereka sangat susah. Rooftop sekolah adalah tempat kedua yang akan mereka datangi ketika sedang membolos pelajaran, tentunya setelah kantin.
Rama dan ketiga sahabatnya membuang waktu mereka dengan melakukan kegiatan yang tidak ada manfaatnya. Lihat saja mereka, Reyhan yang hanya tidur di atas sofa bekas yang memang ada di rooftop, Rama yang sedaritadi hanya melamun memikirkan sesuatu, Raka yang memang hobi bermain game online, dan terakhir ada Pandu, ia membuka sosial media melihat akun gosip yang ada di sekolah Binangsa maupun akun gosip sekolah tetangga.
Mereka melakukan kegiatan yang sangat tidak ada manfaatnya untuk masa depan, lebih baik mereka mengikuti pelajaran dan mempelajari rumus-rumus itu. Itu akan jauh lebih bermanfaat.
“Heh! Anjir.” ucap Pandu tiba-tiba membuat Reyhan terbangun dari tidurnya dan Raka kalah dalam permainan game online nya itu. Mata Pandu tidak lepas dari layar handphone miliknya.
“Anjing, ngagetin aja lo!” ucap Reyhan yang telah bangun dari posisi berbaringnya.
“Ini loh, si Evelyn. Selebgram di sekolah sebelah. Gosipnya, si Evelyn ini followers instagram nya dapet beli. Gila ga tuh.” ujar Pandu, matanya membaca setiap komentar yang ada di postingan akun gosip sekolah.
“Ck!” decak Reyhan malas, ia kira ada sesuatu yang penting ternyata hanya gosip murahan. Reyhan pun kembali mencari posisi yang nyaman untuk melanjutkan tidurnya.
Raka menggeleng, sahabatnya yang satu ini memang tidak bisa jauh dari gosip. Raka mengulang kembali game online nya, yang tadi sempat kalah karena Pandu. Raka tidak memperdulikan Pandu yang mengoceh terus, ia telah hanyut dalam dunia game online nya.
“Gue aja nih ya, walaupun followers gue cuma beberapa ribu aja, gak pernah tuh gue beli followers.”
“Ini malah beli followers, biar disebut apa sih? Mau jadi selebgram kok gitu banget.”
“Padahal mukanya lumayan juga dah.”
“Katanya si Evelyn ini selalu nyombongin jumlah followers instagram, dan sekarang ketahuan dapet beli. Gimana gak pada ngehujat coba.”
Pandu diam setelah mengucapkan pendapatnya, matanya tidak beralih dari layar handphone nya. Merasa tidak ada tanggapan dari ketiga sahabatnya, Pandu mengalihkan pandangannya kepada ketiga sahabatnya.
Pandu berdecak malas, selalu seperti ini. Ketika dirinya sedang bercerita, ketiga sahabatnya tidak ada yang mendengarkan dirinya.
“Anjir, gue cerita dari tadi malah kalian sibuk sama dunia kalian sendiri.” ujar Pandu.
“Ya terus, lo maunya gimana? Ya terserah dia lah mau beli followers apa enggak, dia juga gak minta duit ke lo.” sahut Reyhan, yang daritadi belum terlelap. Ia hanya memejamkan matanya. “Atau lo mau juga beli followers, ntar gue kasih duit.” lanjutnya.
“Enggak, makasih.” tolak Pandu. “Tapi followers dia gak seberapa dengan followers nya Rama. Iya kan Rama?”
Rama diam, sejak kedatangan mereka ke rooftop. Rama masih asik dengan dunianya sendiri.
“Rama. Woi!” Pandu melemparkan gumpalan kertas yang ada di dekatnya.
Rama tersadar dari lamunannya, ia menatap tajam Pandu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ugly (END)
Teen FictionSinta Bella Puspita. Banyak orang yang mengenalnya karena kejelekkan wajahnya. Jerawat banyak bermuculan di sekitar wajahnya. Ia tidak terganggu dengan adanya jerawat di wajahnya. Cuek dan jutek. Kedua sifat tersebut merupakan sifatnya. Ia sangat cu...