Chapter 1

13.4K 807 11
                                        

Waktu istirahat siswa dan siswi SMA Bina Bangsa dikejutkan dengan pertunjukkan yang ada dilapangan. Mereka berlarian ke arah lapangan. Di tengah-tengah lapangan, ada sepasang kekasih yang berdiri di sana.

Alfrendo Rama Wijaya dan Diandra Amalia adalah sepasang kekasih yang berdiri di tengah-tengah lapangan. Hari ini tepat satu minggu mereka jadian. Ini merupakan rekor! Biasanya Rama berpacaran hanya sampai 3-4 hari.

“Kita putus,” suara berat Rama mengawali segalanya.

“Tapi, kenapa? Aku gak mau putus sama kamu.” suara Diandra terdengar menyedihkan, bahkan air mata sudah membasahi pipinya.

“Gue gak peduli! Gue udah bosen sama lo!” setelah mengucapkan itu, Rama pergi dari lapangan diikuti sahabat-sahabatnya.

Diandra merupakan siswi baru di sekolah ini. Wajahnya yang cantik, hidungnya yang mancung, matanya yang berwarna biru, rambutnya yang panjang dan bergelombang. Sangat di sayangku bagi yang meninggalkan seorang Diandra. Tapi, ini berbeda! Ini seorang Rama, playboy kelas kakap.

Siswa dan siswi SMA Bina Bangsa, satu persatu meninggalkan lapangan menuju kantin untuk memanfaatkan waktu istirahat yang tersisa. Berbeda dengan Diandra yang berlari ke arah toilet karena merasa telah dipermalukan.

***

Dikelas yang sepi ini, Sinta duduk dibarisan paling belakang. Tangannya sibuk menulis tugas yang diberikan oleh guru, yaitu merangkum bab 1 dan 2. Permasalahannya bukan disitu, tapi masalahnya hampir semua halaman berisi tulisan tanpa ada gambar. Otomatis tulisannya menjadi semakin banyak.

Inilah kebiasaan Sinta, selalu mengerjakan tugas di sekolah. Jika tidak selesai, ia akan melanjutkan di rumah nanti. Jadi tugas Sinta hanya sedikit, selebihnya ia bisa membantu Ibunya membersihkan rumah.

“Sinta, lo tau gak berita yang lagi hot?” suara sahabatnya mengganggu aktivitasnya.

“Gak!”

“Ish! Lo mah gitu.” ia mengerucutkan bibirnya. “Rama putus lagi! Gila! Ganti pacar kayak ganti baju. Dulu primadona sekolah, kemarin kapten basket putri, sekarang siswi baru yang cantik banget aja dia putusin. Heran gue, tuh orang tipe cewek dimananya gimana sih? Semoga aja gue gak dapet jodoh kayak dia.”

Amelia Putri Arista, namanya. Satu-satunya orang yang mau berteman dengan Sinta dari awal masuk sekolah ini.

“Sinta, lo dengerin gak sih?!” Amel menarik buku yang sedang Sinta tulis.

Sinta merebut kembali buku yang ada ditangan Amel. “Iya, gue denger. Terus masalahnya apa? Itu bukan urusan gue!”

“Memang bukan urusan lo. Tapi siapa tau lo jadi target selanjutnya.”

“Siapa? Gue? Jadi tergetnya?” Amel mengangguk. “Sorry, gue gak kenal yang namanya Rama-Rama itu, begitu juga sebaliknya. Bahkan gue gak pernah liat mukanya. Dan juga mana mau dia sama gue.”

Oh my god, jadi selama ini lo gak tau yang namanya Rama itu?”

Sinta menggeleng. “Engga, sama sekali gak kenal.”

“Astaga!” Amel menepuk jidatnya. “Sia-sia dong, selama ini gue cerita sama lo. Tapi lo nya gak ngerti siapa yang lagi kita bicarain.”

“Yaudah sih, yang penting kan gue dengerin lo ngomong.” ucap Sinta, santai.

“Tapi....”

“Amel!! Apa yang kamu lakukan di situ?!”

Ucapan Amel terhenti oleh guru yang ternyata sudah berdiri di depan kelas.

Amel menyengir, “Biasa, Pak. Kebiasaan perempuan setiap hari, masa bapak gak tau.”

“Kamu ini! Kembali ke tempat duduk kamu!”

“Iya, Pak.” sebelum pergi ke bangkunya, Amel berkata. “Nanti gue tunjukkin yang namanya Rama itu.”

Ucapan Amel tidak di tanggapi oleh Sinta. Percuma! Walau Sinta menolak sekali pun, Amel akan tetap memaksanya.

Bersambung...

Masih ga rela🤧😭 tapi mau gimana lagi

Ini harus nulis lagi dari awal, jadi kalo udah selesai nulis langsung aku publish

Dibuat —
Pindah lapak 140920

The Ugly (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang