Sinta Bella Puspita, namanya. Biasa dipanggil Sinta. Waktu kecil ia biasa dipanggil Bella. Tapi, karena wajahnya yang jelek ia sering di caci, di hina bahwa namanya itu tidak pantas buat dia. Dia menceritakan semuanya kepada Ibunya dan Ibunya berkata,
“Kata siapa anak Ibu gak cantik. Kamu cantik kok. Setiap manusia mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Mungkin anak Ibu gak secantik orang lain jika dilihat dari fisiknya, tapi anak Ibu kan baik, suka menolong orang. Nama itu doa, sayang. Ibu memberikan nama Bella supaya kamu cantik dari fisik maupun hatinya.”
Walaupun Ibunya sudah kata-kata yang menenangkan, tapi tetap saja tidak mengubah pemikiran Sinta. Sejak saat itu, ia selalu dipanggil dengan nama Sinta—kecuali Ibunya yang tetap memanggilnya dengan nama Bella. Bagi Sinta, siapa saja yang memanggilnya dengan nama Bella secara tidak langsung orang itu telah menghina Sinta terkecuali Ibunya. Bagi Sinta, hanya Ibunya yang boleh memanggil dengan nama Bella, Ayahnya pun tidak diperbolehkan memanggilnya dengan nama Bella. Waktu itu Ayah pernah bertanya,
“Kenapa Ayah gak diperbolehkan manggil kamu Bella? Sedangkan Ibu boleh.”
“Ayah gak boleh! Hanya Ibu yang boleh. Karena Ibu yang telah memberi nama Bella kepada Sinta. Jadi, hanya Ibu yang boleh manggil Sinta dengan nama Bella.”
Ayahnya juga pernah lupa memanggil Sinta dengan nama Bella. Jadi, Sinta membalasnya dengan bilang ke Ibunya tentang hal-hal yang sama sekali tidak dilakukan oleh Ayah.
Seperti ini contohnya,
“Bu, tadi waktu Bella pulang sekolah. Bella pergi ke taman dan lihat Ayah sedang cium pipi perempuan lain. Terus Bella samperin, eh Ayah bilang ke perempuan itu kalo Ayah gak kenal Bella, bu.”
Karena omongan Sinta yang sama sekali tidak benar itu. Ayah Sinta tidak diperbolehkan tidur sekamar dengan istrinya selama satu minggu.
Sinta merupakan anak satu-satunya. Oleh karena itu, ia sangat disayangi oleh keluarganya. Walau tidak secantik orang-orang diluar sana.
***
Alfrendo Rama Wijaya, namanya. Disekolah Rama merupakan laki-laki yang sangat populer. Wajahnya tampan, hingga membuat kaum hawa ingin menjadi pacarnya. Rama merupakan seorang playboy. Walaupun ia seorang playboy, tapi tidak mengubah keputusan kaum hawa untuk menjadi pacarnya. Bagi kaum hawa, pernah menjadi salah satu pacar Rama adalah keberuntungan.
Sifat playboy Rama merupakan turunan dari Ayahnya dulu, sebelum menikahi Ibunya. Ibunya kadang tidak habis pikir dengan sifat anaknya. Ibunya pernah bertanya,
“Kamu kenapa sih jadi playboy. Kasian tau perempuan yang disakiti hatinya oleh kamu. Nanti gak ada yang mau dengan kamu loh?”
“Lah? Kok Mama tanya Rama sih. Harusnya Mama itu tanya Papa, kenapa Papa jadi playboy? Sifat Rama kan tiruan Papa. Lagian juga aku masih muda, Ma. Jadi, Rama ingin menikmati hidup ini. Kata siapa Rama gak ada yang mau? Buktinya, perempuan itu semua mau Rama jadiin pacar.”
Sejak saat itu Ibunya tidak pernah bertanya lagi, selagi itu masih sewajarnya. Ibunya berdoa, semoga anaknya mendapatkan perempuan yang dapat mengubahnya menjadi lebih baik lagi. Hanya satu harapan Ibunya, yaitu Rama berhenti menjadi playboy.
***
Sinta dan Rama.
Bukan seperti kisah Ramayana. Bukan! Ini berbeda.
Sinta dan Rama.
Keduanya memiliki satu kesamaan yang sama, yaitu tidak percaya adanya cinta.
Bagaimana bisa cinta hadir diantara keduanya? Karena apa cinta hadir diantara keduanya
Bersambung....
Semoga di lapak ini peminat cerita The Ugly semakin banyak. Aamiin.
Aku usahain nulis terus buat ngejar chapter yang sudah sampai 32 itu.
Dibuat 270719
Pindah lapak 130920
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ugly (END)
Teen FictionSinta Bella Puspita. Banyak orang yang mengenalnya karena kejelekkan wajahnya. Jerawat banyak bermuculan di sekitar wajahnya. Ia tidak terganggu dengan adanya jerawat di wajahnya. Cuek dan jutek. Kedua sifat tersebut merupakan sifatnya. Ia sangat cu...