No Regrets

No Regrets |3

Hai, happy reading ya ♡

***

Arsakhala

18 Januari 2022

Nay, gimana?

Gak

21 Januari 2022

Nay?

Tetep, gak

30 Januari 2022

Naya gimana?

GAK MAU ARSAA

Lo beneran gak mau?

IYA

Naya serius lo gak mau bantu gue?

Kali ini gue gak bisa bantu lo

6 Februari 2022

Arsa bisa ketemu? Lo masih butuh buku lo gakk?

Lo ... sibuk ya?

Ini buku lo yang waktu itu gue pinjem

Lo gak marah sama gue kan?

Nyokap lo masih di RS?

7 Februari 2022

Iysd kwnsoa Nay?

Sori2 thn gue masih gemeter

Bunda tdi gk sadar lama

Nay gue perlu sujud kah ke lo? Biar lo mau?

Sa?

Demi tuhan Nay, gue takut

Gue ke RS sekarang

***

Naya dan Arsa beridiri saling berdampingan, menatap ke dalam ruang ICU lewat kaca dari luar. Terlihat tante Zahira yang masih terbaring lemah dengan beberapa alat medis yang tidak Naya ketahui apa saja namanya. Ia masih menatap ke dalam dengan diam, sekarang keputusannya terasa sudah goyah seketika.

"Naik apa ke sini?"

Pertanyaan Arsa mampu menarik Naya dari lamunannya. Dirinya langsung menoleh ke arah Arsa yang kini sudah menyandarkan punggungnya pada dinding rumah sakit.

"Naik gojek."

"Padahal gak usah Nay, udah malem."

"Gak apa-apa santai aja."

Naya mengikuti langkah Arsa yang kini sudah duduk di kursi tunggu. Kedua manusia itu masih terus saling diam, sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Kok tante Zahira bisa sampe gini?"

Arsa menghela napas berat sebelum menjawabnya. "Berantem sama Ayah," jawab Arsa pelan.

Naya langsung memusatkan semua atensinya pada laki-laki yang kini tengah mengenakan jaket hitam tersebut. "Berantem?" tanya Naya sedikit tidak percaya. Bukan apa-apa hanya saja dia selalu melihat keluarga Arsa itu terlihat sangat harmonis, kadang Naya juga selalu merasa iri.

"Heem. Bunda marah, terus mereka berantem hebat. Gue gak tahu sih kejadian lengkapnya kayak gimana soalnya gue juga baru balik, tapi kata bibi ayah sama bunda berantem karena habis ada tante Anita ke rumah," papar Arsa.