Hallo guys! Kalo semisal kalian lupa, boleh baca lagi chapter 54 yaawww! Happy Reading all💘
***
Saat ini Naya sedang mempersiapkan barang-barang yang sekiranya dibutuhkan selepas operasi nanti. Sesuai dengan saran dokter waktu itu, akhirnya Naya memutuskan untuk melakukan persalinan esok hari.
Naya masih memasukan semua barang-barang pada tas berukuran sedang tersebut. Dan kepalanya langsung menoleh begitu melihat pintu yang terbuka dan langsung menampakkan Arsa setelahnya. Laki-laki itu baru saja pulang dari kantor, masih dengan mengenakan kemeja tadi pagi, bedanya, kini terlihat sudah sedikit kusut.
Tangan Arsa sembunyikan di belakang, menyembunyikan sesuatu dengan bibirnya yang sudah melengkungkan senyum manisnya. "Hai," sapa Arsa sebelum akhirnya meninggalkan satu kecupan pada puncak kepalanya.
Naya menatap Arsa penuh dengan selidik. "Kenapa kamu senyum-senyum gitu?"
Arsa masih mempertahankan senyuman yang terpatri di bibirnya. "Kamu tau gak aku bawa apa?" tanya Arsa.
"Nggak."
"Taraa!" Arsa menyerahkan paper bag berukuran sedang ke arahnya. "Aku bawa ini," tambah Arsa.
"Bawa apa sih?" Naya menerima paper bag tersebut, lantas langsung membukanya dan ia langsung menemukan dua pasang kaus kaki bayi. "Kaus kaki?"
Arsa mengangguk dengan semangat. "Tadi aku gak sengaja lewat ke baby shop terus lihat ini lucu banget, mana sama kan, cocok buat bayi kembar terus juga warnanya netral, bisa buat laki-laki atau perempuan." Karena mereka berdua sengaja menyembunyikan jenis kelamin kedua bayinya ini.
Naya tersenyum seraya menganggukan kepalanya beberapa kali. "Bagus, harga berapa?"
"2 juta."
Gerakan tangan Naya yang sedang memegang sepasang kaus kaki tersebut seketika terhenti. Ia terbatuk dengan pelan. "2 juta?"
"Iya."
"Dua pasang?"
"Satu pasang."
Mulut Naya menganga tak percaya, kaus kaki bayi macam apa ini sebenarnya.
"Kamu serius?"
"Hm? Iya bener, kenapa emangnya?" tanya Arsa masih dengan nada santainya.
Naya langsung menaruh benda tersebut di atas kasur, raut wajahnya seketika berubah menjadi masam. Kini ia mulai memasukan kembali barang-barang yang akan ia butuhkan untuk besok ke dalam tas.
"Nay, kenapa?"
Naya memilih tak merespons.
"Kamu gak suka?"
Perempuan itu mengelus perutnya yang sudah sangat membuncit. Ia menghela napas lelah. "Bukan gak suka."
"Terus?"
"Ya kamu pikir aja sendiri," ketus Naya.
"Kenapa? Aku gak tau, ada yang salah?"
Akhirnya Naya menghentikan kegiatannya, menatap Arsa tak habis pikir. "Sa, cuma kaus kaki dan pasti kepakenya itu cuma bentar terus kamu beli dengan harga yang gak wajar itu," kesal Naya.
Arsa meringis untuk sesaat. "Kemahalan, ya?"
"Kamu pikir aja sendiri deh. Cuma kaus kaki, astaga."
"Tapi itu lucu tahu Nay."
"Terserah!" balas Naya dengan ketus.
Naya mulai kembali fokus pada kegiatannya mengabaikan Arsa yang kini sudah menatapnya dengan tampang yang sangat memelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Regrets
Teen FictionSEBAGIAN PART DI PRIVAT FOLLOW SEBELUM MEMBACA "Keadaan yang memaksa dan kita tamat karenanya." Start : 19/02/22 End : 11/04/23