Ini masih ada yang nungguin gasii?🙆♀️💗
Tadinya mau nanti aja tapiii gakuatt udah kangennn banget 😭😭😭😭
Happy Reading!
***
Naya menggeliat dari tidurnya begitu merasakan ada cahaya yang menyorot ke arah matanya. Matanya mengerjap sesaat untuk menyesuaikan cahaya yang ada. Begitu dia terbangun, sudah tidak ada Arsa di sampingnya. Ya memang sangat mustahil lelaki itu untuk bangun siang berbeda dengan dirinya. Mungkin saja laki-laki itu sudah pergi ke kafe atau menemui dosen pembimbingnya agar skripsinya cepat selesai. Atau yang lainnya Naya belum mengetahuinya.Naya turun dari tempat tidur, berjalan pelan berniat untuk pergi ke dapur, dan dia melihat Arsa yang kini tengah memunggunginya dengan dadanya yang dibiarkan telanjang. Beruntung Naya sudah sedikit terbiasa dengan pemandangan seperti ini.
Menyandarkan punggungnya pada tembok dan melipat kedua tangan di depan dada, Naya tidak bisa tahan untuk tidak melengkungkan senyuman. Arsa sedang memasak, mungkin untuk sarapan mereka. Dan itu benar-benar menarik semua atensinya. Laki-laki itu memunggunginya jadi ia tidak mengetahui jika sekarang ada Naya yang tengah memperhatikannya.
"Aku pikir kamu ke kafe." Naya membuka suara membuat Arsa menoleh sesaat sebelum akhirnya fokus kembali pada apa yang sedang lelaki itu masak.
"Aku ke kafe nanti siang," sahut Arsa masih dengan membelakanginya.
Naya kembali melangkah mendekati Arsa lalu menyelipkan kedua tangannya——memeluk Arsa dari belakang membuat laki-laki itu sedikit menoleh ke arahnya.
Naya mengecup punggung Arsa. "Gak ke kampus?"
"Nggak. Belum ada janji lagi sama dosennya."
"Duduk Nay," titah Arsa kembali.
Bukannya menurut Naya malah semakin mengeratkan pelukannya, menggesekkan hidungnya pada punggung Arsa. Aroma musk dicampur dengan wangi segar sabun dan shampo yang menguar menandakan jika laki-laki yang sedang Naya peluk ini sudah mandi.
Arsa memutar tubuhnya menjadi menghadap Naya, dia memegangi pundaknya lalu mendorong Naya untuk duduk di kursi.
"Duduk." Perintah Arsa pada Naya.
Naya memberenggut tidak terima. "Kenapa sih?"
Bukannya mendapatkan jawaban, Naya malah mendapatkan sentilan pada dahinya membuat dia mengaduh pelan. "Aww! Sakit tahu!"
"Kamu tuh gak bisa diem, ganggu aku aja."
Naya tersenyum menyeringai, anggaplah kini sisi binalnya sedang datang. Tangan Naya terangkat berniat untuk menyentuh bagian perut laki-laki itu yang memiliki lekuk sangat indah——six pack—— namun sayang, tangan Arsa lebih dulu menangkap tangannya, Arsa menggelengkan kepalanya. Memberikan peringatan pada Naya.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Regrets
Teen FictionSEBAGIAN PART DI PRIVAT FOLLOW SEBELUM MEMBACA "Keadaan yang memaksa dan kita tamat karenanya." Start : 19/02/22 End : 11/04/23