No Regrets | 31

32K 3.9K 3.7K
                                    

Beberapa hari ini gak buka wp eh pas buka kata akutuh kok udah sampe targetnya😭 sorry ya guyss😭😭

Happy Reading 💕

***

Menggeliat dari tidurnya, masih dengan mata yang setengah terpejam tangan Naya bergerak mencari ponselnya. Matanya dibuat sedikit menyipit begitu cahaya yang berasal dari layar ponsel menyorot pada kedua netranya.

"Udah jam sembilan Arsa udah pulang belum sih?" gumam Naya dengan suara seraknya.

Dia beranjak dari tempat tidurnya lalu berjalan ke luar kamar berharap dia langsung menemukan sosok Arsa nanti. Namun ternyata harapannya pupus begitu dia menilik keadaan apartemen yang masih sepi dan tidak menampakkan ciri-ciri jika Arsa telah pulang.

"Kata Jevian bukannya pulang hari ini?" tanya Naya pada dirinya sendiri. Iya, kata Jevian siang tadi mengatakan jika mereka akan pulang hari ini. Oleh karena itu Naya memberanikan diri berada di apartemen seorang diri setelah dua hari menginap di rumah mamanya.

Ia langsung mencari kontak Jevian, berniat untuk menelpon teman Arsa itu.

"Halo, Nay?"

"Jev sori ganggu. Lo sama yang lainnya jadi pulang hari ini kan?"

"Jadi kok Nay. Malah gue udah sampe dari jam 7 tadi."

"Kalo Arsa?"

"Gak tahu sih gue gak satu mobil sama dia soalnya. Gue bareng Raka, coba lo tanya sama Kae."

"Oke, thanks Jev."

"Oke, Nay."

Setelah sambungan telepon yang terputus, Naya termangu sesaat. Tangannya meraba pelan perutnya yang tiba-tiba bersuara. "Laper nih gue, mana di kulkas gak ada apa-apa lagi." Naya kembali melirik ke arah jam. "Minimarket aja kali ya?" Naya kembali memasuki kamarnya hanya untuk mengambil jaket dari lemari lalu bergegas untuk menuju minimarket.

Dia memutuskan untuk berjalan saja karena letak minimarketnya pun tidak terlalu jauh. Mengeratkan jaketnya begitu dirasa udara malam yang kian semakin terasa dingin, untuk sedikit mengusir rasa takutnya karena jalanan yang sudah lumayan sepi Naya keluarkan ponsel dari saku jaketnya. Niat awalnya benar-benar ingin menghilangkan rasa takut memang benar rasa takutnya hilang tapi kini berganti dengan rasa tidak suka.

Naya tersenyum masam masih dengan melihat layar ponselnya. "Balas dendam ya Sa? Berhasil sih, berhasil bikin gue kepanasan sekarang," ucapnya diiringi dengan tawa pelan.

Menghembuskan napasnya berat Naya kembali memasukkan benda pipih tersebut pada saku jaketnya. Tadi dia melihat Instagram stories Arsa yang memposting boomerang yang menampakkan lelaki itu tengah bersama dengan Jihan.

Jalanan yang dilaluinya saat ini membuat Naya kini menyesal karena telah mengambil jalan melalui gang yang ternyata cukup gelap. Niatnya agar dia lebih cepat sampai, seharusnya tadi dia memilih jalan memutar saja. Dan sekarang, dia melihat ada dua orang laki-laki yang seolah tengah menunggu kedatangannya. Sialan sekali bukan?

Kesialannya ternyata tidak hanya sampai disana karena ketika dia berniat untuk memutar arah, dua orang laki-laki itu langsung buru-buru menghadangnya.

"Hai mau kemana nih malem-malem gini?" tanya laki-laki yang kini berada di hadapannya. Sekujur tubuhnya dipenuhi oleh tato, celana jeans yang warnanya sudah pudar sobek pada bagian lutut, dan ada beberapa tindik pada bagian telinga dan juga hidungnya membuat Naya langsung bergidik ngeri dan mendorong dia untuk bergerak mundur.

"Mau kemana lo hah?" Kini satu preman yang lainnya ikut bersuara seraya menarik kuat pergelangan tangan Naya.

"Apaan sih?! Lepasin!" Sentak Naya mencoba memberanikan diri.

No RegretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang