No Regrets | 17

38.4K 3.1K 148
                                    

Berhubung dosen pembimbing Arsa tiba-tiba mengundur jadwal menjadi dua jam yang akan datang, selepas dzuhur. Jadi Arsa dan teman-temannya memilih untuk mengungsi lebih dulu ke kosan Jevian yang memang letaknya dekat dengan kampus.

Sebelumnya tadi Arsa sudah menyempatkan waktu untuk ke rumah, melihat bunda. Dan yang membuatnya benar-benar senang hingga saat ini adalah kondisi bunda yang membaik. Dalam artian lebih baik dari hari-hari kemarin.

Baru saja Arsa menapakkan kakinya pada lantai kosan Jevian pemandangan di dalam membuat Arsa berdiri di ambang pintu. Ada Arka dan Jeva yang sedang saling mengejar, bahkan sekarang Jeva sudah terpojokkan di sudut ruangan sembari memeluk sesuatu dibelakang tubuhnya.

"Kenapa lagi mereka?" tanya Arsa pada Jevian yang sekarang tengah memangku gitar.

"Biasa tadi ada paket datang dari online shop, jadi ya gitu mereka rebutan bubble wrap buat di pletekin," jawab Jevian membuat Arsa langsung menggeleng.

"Gak ada kelas Je?" Tanya Arsa.

Jeva mengatur napasnya yang memburu, masih dengan menyembunyikan bubble wrap di belakang tubuhnya, "Nanti habis shalat jumat."

Arsa duduk di samping Jevian, diseberangnya ada Kaendra yang sudah mengambil alih gitar milik Jevian. Kaendra memainkan gitar, mengiringi setiap petikan gitar tersebut dengan suara merdunya.

"Gue mencium bau-bau sesuatu," ucap Jevian tiba-tiba. "Kecium gak Sa?"

Arsa mengernyit bingung, "Bau apa emangnya?"

"Bau-bau orang yang gamon," jawab Jevian lalu terbahak setelahnya.

Kaendra yang saat itu merasa tersindir tidak sungkan untuk langsung menendang Jevian.

"Sialan!" umpat Kaendra, lalu tangannya bergerak untuk mengambil bungkus roko yang masih menyisakan setengah dari isinya.

"Jangan ngerokok terus, abanggg." kesal Jeva.

Kaendra langsung menoleh ke arah Jeva dan ia tak kuasa untuk tidak tertawa melihat adiknya itu yang kini sudah berkacak pinggang dengan matanya yang terus menatapnya tajam.

"Raka ke mana?"

"Tadi keluar katanya cari yang seger-seger."

"Arka udahan, kita bagi dua aja deh." Suara Jeva yang kelelahan terdengar.

Lalu tak lama dari itu suara motor matic milik Raka terdengar, berhenti di depan kosan Jevian.

"Anjing! Bangkeee!" Umpat Raka sembari melepaskan helmnya dengan rusuh.

"Waalaikumsalam," sahut Arsa.

"Tobat lu Rak, gak ada benernya banget lu." Imbuh Jevian.

"Bilang sama gue kalo gue salah lihat!" Ujar Raka sedikit emosi.

"Lo salah lihat." Celetuk Jeva.

Raka langsung menatap Jeva yang sedang memainkan bubble wrap, "Diem ya lo Je! Diem sebelum gue ceburin lu ke got!" Hardik Raka.

"Sebelum lu ceburin adek gua ke got gue duluan yang bakal ceburin lu ke laut!" Selak Kaendra cepat.

Raka tidak mengindahkan ucapan Kaendra. "Kalian tebak tadi gue ketemu siapa?" Tanya Raka pada teman-temannya.

No RegretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang