46.

410 34 1
                                    

****

Karel memarkirkan motornya di parkiran sekolah,kemudian Ferly yang duduk di jok belakangnya segera turun dari motor begitu juga Karel.

"Udah makan kan?"tanya Karel seraya melepas helm nya.

Ferly mengangguk selsai membuka helm nya kemudian memberikannya pada Karel lalu cowok itu menyimpannya di atas motor.

"Udah kok,oh iya aku bawain sarapan buat kak Karel,"Ferly segera membuka tas nya dan memberikan kotak makan berisi roti coklat dan memberikannya pada Karel.

"Belum makan kan?"tanya Ferly.

Karel tersenyum seraya mengangguk lalu menerima kotak makan itu."Belum,makasih yah,"ucap Karel padahal cowok itu sudah sarapan banyak sekali tadi pagi tapi Ferly memberi nya sarapan tidak enak rasanya jika menolak.

"Iya,di abisin ya kak,"ucap Ferly.

"Siap,yaudah yuk,keburu upacara nya dimulai,"ucap Karel.

Kemudian keduanya melangkah pergi beranjak dari sana.

Saat melewati koridor kelas sepuluh yang mana memang harus melewatinya dulu untuk sampai di barisan kelas sebelas tak sengaja Karel mendengar suara Bu Sri.

Cowok itu menolah begitu pun Ferly.Ternyata didepannya ada Karin,Luna dan Vani yang tengah di berhentikan oleh Bu Sri.

"Mau kemana ini?"tanya Bu Sri.

Karin mendengus kemudia tersenyum."Ibu gak liat kita udah rapih,udah cantik gini pagi-pagi?"

"Mau kemana?UKS?Pura-pura sakit?"seru Bu Sri.

"Astaga Ibu,suudzon mulu,ya mau upacara lah,"ujar Vani.

Bu Sri berdecih."Tumben,abis kerasukan apa?"

"Ibu jangan ngomong tumben-tumben deh,masih untung kita mau loh Bu ikut upacara,"ucap Karin.

"Tau,"ujar Luna malas.

"Upacara?Dasi topi nya di pake jangan di pegang terus,"ucap Bu Sri begitu melihat tangan ketiga gadis itu yang memegang dasi dan topinya.

Bu Sri tak sengaja melihat Ferly."Tuh kaya Ferly,adik kelas bisa rapi begini masa kamu kakak kelas nya gak bisa jadi contoh yang baik buat adek kelas kamu,"ucap Bu Sri membuat pandangan ketiga gadis itu menolah pada Ferly yang tengah berjalan mendekat bersama Karel.

Tersenyum pada Bu Sri sambil menyalami tangan guru itu.

"Pagi Bu,"sapa Karel.

"Iya pagi juga Karel,haduh pagi-pagi pasangan baru udah berduaan aja,"ucap Bu Sri membuat Ferly tersenyum kaku.Cewek itu meringgis dalam hati karna tatapan Luna dan Vani yang sinis pada nya bahkan Ferly tak berani menolah lama,tadi hanya memberikan sedikit sapaan saja sudah membuat nya takut karna Vani dan Luna malah memutar bola mata malas.

Karel tetap stay cool seperti biasa,cowok itu sedikit melirik pada Karin yang memasang wajah biasa saja,bahkan sempat-sempat nya berkaca di kaca jendela kelas kemudian menolah karna merasa diperhatikan,raut wajah Karin tak terbaca.

Ferly melihat itu,melihat bagaimana tatapan penuh arti yang Karel berikan untuk Karin.

"Yaudah Bu,kita mau pake dasi sama topi nya dulu biar kayak Ferly,"ucap Luna melirik Ferly masih sinis seraya membesarkan nada suaranya saat menyebutkan nama Ferly.

"Yaudah sana,awas jangan bolos kalian,"ucap Bu Sri.

"Iya Ibuuuu,"sahut Vani kemudian ketiga nya beranjak dari sana membuat setidak nya Ferly bisa bernafas lega.

Karel dan KarinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang