BAGIAN 32.

676 45 15
                                        

Happy Reading💙💙

Haiii Hallo,semoga suka ya sama part ini😻

****

"Aku takut Sar,"ucap Ferly sembari memandangi wajah nya di cermin toilet sekolah.

Saras,teman akrab Ferly menolahkan kepalanya menatap Ferly sembari mengikat rambut nya.

"Kenapa harus takut sih Fer?Lo cuma tinggal ngungkapin perasaan lo ke kak Karel doang udah beres,"ucap Saras.

"Gak semudah itu tau Sar,"ujar Ferly gusar.

"Apa yang gak mudah Fer?Lo mau terus mendem perasaan lo tanpa melakukan apapun,sedangkan lo mau jadi pacar Kak Karel?Mimpi aja kalo gitu,"ucap Saras geram pada Ferly.Pasalnya Ferly selalu mengeluh ini itu tentang Karel namun saat diberi saran malah bertele-tele kesana kesini.

"Aku takut."

"Takut apa?Masih takut sama Kak Karin?Kan udah gue bilang Fer.Kak Karin itu gak suka sama Kak Karel jadi lo gak perlu ngerasa takut."

"Selama ini lo cuma diem karna takut sama kak Karin padahal kak Karin gak suka sama kak Karel,peduli aja nggak kayak nya,"lanjut Saras.

"Ya kita kan gak tahu perasaan seseorang Sar,bisa aja sebenernya kak Karin juga suka sama kak Karel,"ucap Ferly.

"Nggak Fer nggak,lo baru sekolah disini dua bulan jadi lo gak akan tahu gimana kak Karin cuekin Kak Karel dari lama,dari saat kak Karin masih pacaran sama kak Axel sampe mereka putus terus balikan lagi terus sekarang putus lagi,"ucap Saras.

Gosip tentang putusnya Karin dan Axel memang sudah menyebar namun tentang kasus Axel masih tidak ada yang tahu.

Tanpa mereka berdua sadari,sedari tadi Karin mendengarkan percakapan dibalik salah satu bilik toilet.

Ucapan Saras tadi sedikit menohok bagi Karin.Saras benar dia mengacuhkan Karel selama itu.

Karin menarik nafas pelan mencoba terlihat biasa saja,gadis itu keluar dari bilik lalu berjalan mendekat pada cermin toilet dan berdiri tepat disamping Ferly membuat kedua adik kelas nya itu tersentak kaget.

Ferly melirik Saras yang memasang wajah tegang.Sedangkan Karin tetap santai memoleskan liptint di bibir nya lalu menolah pada Ferly dan Saras yang memandang nya takut.

"Kenapa liatin?"tanya Karin.

Ferly meneguk saliva nya pelan."Ka-k Kar-Karin,tad-i denger__"

"Iya gue denger,"potong Karin.

"Ma-maaf ka-k..."

"Apasih lo gitu banget ngomongnya,biasa aja,gue gak makan orang."

"Maaf kak."

"Berisik."

Ferly mengangguk pelan.

"Kak Karin,"panggil Saras pelan,dia juga sama takutnya.

Karin menolah.

"Kakak gak suka kak Karel kan?"tanya Saras memberanikan diri membuat Ferly melotot.

Karin terdiam,diam-diam dia juga kaget mendapat pertanyaan seperti itu tapi Karin sangat bisa mengendalikan mimik wajah nya agar terlihat biasa saja.

Karin tiba-tiba bingung,gadis itu mengangkat alis nya sok tenang,mulut nya ingin berucap tidak tapi seolah tertahan ntah mengapa.

"Kak?"panggil Saras.

"Gak usah di jawab kak___"

"Nggak,"ucap Karin begitu saja membuat Ferly yang belum selsai bicara jadi melongo.

Karel dan KarinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang