SELAMAT MEMBACA💙****
"Perlu ditemenin gak?"tanya Luna.
"Nggak usah nyet,"jawab Karin seraya membuka pintu mobil nya yang sudah terparkir didepan mini market hendak membeli minum.
"Gue pantau dari sini aja deh ya,"ujar Vani.
"Apaan sih kayak gue anak kecil ingusan aja santai aja kali,lo pada mau nitip?"
"Gue minuman soda,"sahut Vani.
"Samain,"ujar Luna.
Karin mengangguk,kemudian mulai beranjak masuk kedalam sana.
Saat hendak membuka lemari pendingin itu tiba-tiba saja seseorang menarik rambut nya keras membuat Karin sampai terhuyung kebelakang hampir terjatuh.
"Heh!"sentak orang itu.
Karin melepaskan tangan orang yang menarik rambut nya itu kemudian menolah padanya.
"Bangsat,"umpat Karin ketika mengetahui jika itu Anggun.
"HP lo,"ujar Anggun menyodorkan tangannya.
Karin berdecih."Mimpi!"
"Hapus."Tekan Anggun.
"Halu."
"Hapus gue bilang anak sialan!"
Karin mendekat memepet pada Anggun kemudian menunjuk wajah Anggun dengan tangannya.
"Lo,lo yang blokir kontak gue di HP bokap kan?"
Anggun menepis kasar tangan Karin yang menunjuknya kemudian tersenyum miring."Perlu gue jawab?"
Karin menggertakkan gigi-giginya gemas ingin rasanya menampar wajah songong didepannya ini.
"Dan elo juga yang ngirim orang buat ngikutin gue dan ngebuhun gue kemarin?"
"Maksud lo apa anjing,nuduh gue?"
"Cuma lo yang dendam sama gue!"
Anggun menyerngit."Hah?"
"Hah?"
"Lo sepede itu sampe ngira gue bayar orang buat ngebunuh elo?"tanya Anggun.
"Gue gak serela itu lo mati Karin,gue lebih suka liat lo tersiksa,hidup lo penuh dengan masalah itu yang gue mau,gue mau lo rasain itu,kalo gue udah puas liat semua itu terserah lo mau mati atau jadi gelandangan atau mungkin orang gila gue gak peduli,"lanjut Anggun.
Karin diam sejenak,memikirkan jika bukan ulah Anggun kemarin lantas siapa orang itu?
Tanpa sadar Anggun berhasil meraih HP yang berada digenggaman Karin membuat keributan kecil terjadi didalam sana sebelum akhirnya Karin berhasil kembali mendapatkan HP nya dengan menggigit kuat tangan Anggun.
Karin langsung keluar berlari dari sana dan segera memasuki mobilnya kemudian melajukannya menjauh dari sana membuat Vani dan Luna keheranan.
"Ada apa?"tanya Luna.
Karin menolahkan kepala kebelakang sekejap, melihat mobil Anggun mengikutinya.
"Anggun ngejar gue, dia mau hapus rekaman nya,"jawab Karin.
"Lah terus ngapain lari anjir? Di lawan kan bisa, kita bertiga dia cuma sendiri,"ujar Vani.
"Kalo bisa ngehindar kenapa nggak?Kalo misalkan kita lawan nggak ada yang tahu Anggun bakal menang kan,"ujar Karin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karel dan Karin
Novela JuvenilKarel Mahendra, sosok laki-laki yang hampir terlihat sempurna. Pintar, tampan, ramah, baik dan dikagumi semua orang. Ia adalah ketua OSIS di SMA Citra Bangsa. Sudah sekitar hampir dua tahun lamanya ia jatuh cinta pada seorang Primadona Sekolah. Kari...