BAGIAN 17

614 37 14
                                    

SELAMATMEMBACA💛

*****

"Kami dari  Anggota Osis ingin melakukan razia barang-barang yang tidak boleh dibawa ke sekolah dan razia seragam sekolah yang tidak taat pada aturan sekolah."

Semua murid kelas 11 Ips 5 lantas bersorak heboh,bukan,bukan bersorak senang lebih tepat nya sorakan yang berupa ejekan pada para Anggota Osis yang kini tengah berdiri didepan kelas.

Semua murid pun pasti tidak suka jika mendengar kata razia disekolah apalagi bagi para murid perempuan yang selalu ingin tampil cantik dimanapun alhasil dengan membawa make up ke sekolah pun dilakukan agar tidak terlihat kucel.

Razia di sekolah ini memang selalu dilakukan mendadak atau tanpa sepengetahuan murid-murid jadi tidak ada waktu bagi mereka untuk menyembunyikan barang-barang yang tidak boleh dibawa kesekolah dan mau tidak mau harus pasrah jika barang itu dirazia pada akhirnya.

Para Anggota Osis benar-benar menutup mulut tentang razia yang akan dilakukan agar tidak bocor pada siapapun dengan kata lain Karel sebagai Ketua Osis berhasil dalam membimbing para Anggota nya.

Kumpulan Osis sering dilakukan setiap pulang sekolah itu karna agar tidak ada yang curiga dengan apa yang akan dibahas dan itu pun hasil pemikiran Karel.

Dia berfikir jika melakukan kumpulan atau rapat saat KBM secara tiba-tiba pasti nya murid-murid langsung siap siaga menebak-nebak dan bersiap menyembunyikan barang-barang yang tidak diperboleh kan dibawa kesekolah.Jadi,percuma saja melakukan razia.

Maka dari itu kumpulan yang akan membahas apapun dilakukan setelah pulang sekolah saja.Dan razia ini pun sudah direncanakan jauh-jauh hari.

Semua murid di kelas mana pun tentu saja seperti diberi kejutan mendadak,pasalnya ini jam pelajaran terakhir dan tengah santai-santai nya menyimak pelajaran tiba-tiba saja Anggota Osis yang berjumlah empat orang dalam sekelas-nya,yang akan melakukan razia,datang lalu meminta izin pada guru yang tengah mengajar.

Setelah mendapat izin maka guru itu pun menyerahkan semua nya pada Anggota Osis.

Sebelum melakukan razia tentu saja Karel selaku Ketua Osis meminta izin lebih dulu pada kepala sekolah dan tentu izin itu diberikan dan guru-guru sengaja tetap mengajar hanya karna agar para murid-murid lain nya tidak bisa berbuat apa-apa saat ada razia seperti ini selain pasrah.

Karin menatap malas empat Anggota Osis didepan kelas nya.

"Gimana ini gue bawa liptint,"cicit Vani.

"Lebay,yaudah relain aja paling-paling barang razia nya dipake juga sama mereka,kasian gak mampu beli,"ucap Karin meletakkan bedak oles,mascara,eyeliner,liptint,dan lipcream milik nya begitu saja dimeja dengan santai.

"Gak mau Rin,ini warna nya langka tau,"ucap Vani memilih menyembunyikan liptint nya itu disepatu yang dipakai nya.

"Rin,lo gila itu mahal-mahal gak bisa lo relain gitu aja bege,"ujar Luna kaget melihat barang-barang Karin yang tergeletak di meja.

"Gak papa,gue bisa beli lagi kasian mereka lebih butuh,"ucap Karin.

"Oke,tapi bukan itu masalah nya."

"Terus?"

"Lo bisa di panggil BK."

"Gapap."

"Panggilan orang tua Karin."

Oh astaga bagaimana Karin bisa lupa prihal perjanjian surat panggilan orang tua dengan Bu Ina terakhir kali jika Karin melakukan kesalahan kembali karna selama ini Karin selalu membujuk Bu Ina agar tidak memanggil orang tua nya atas emua kesalahan yang dilakukan nya di sekolah.

Karel dan KarinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang